- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Pada umumnya, setiap mobil sejatinya perlu dilakukan penggantian komponen secara berkala. Komponen itu di antaranya saringan bensin, setiap mobil sudah melaju di 10.000 – 15.000 kilometer.
Komponen ini tak bisa dibilang sepele jika bermasalah, sebab kondisi saringan rusak dipastikan bakal lolos proses penyaringan dan bisa merusak injektor, karena mampat atau menjadi kerak di ruang bakar.
Lantas apa saja yang menyebabkan saringan bensin tersebut cepat rusak. Menurut Chief Engineering SS Performance, Teddy Jusman, saringan cepat rusak bila volume kotoran dari bahan bakar cukup banyak, sehingga filter tak lagi mampu menyaring dengan baik.
Kotoran di bensin tersebut berupa partikel kecil akibat seringnya menunda pengisian bahan bakar, atau jarang mengisi bahan bakar secara fuel tank. Sehingga tangki yang tidak terendam bensin kerap muncul karat.
"Ketika diisi penuh, karat itu terendam dan larut bersama bensin yang akhirnya membuat saringan bensin cepat rusak," papar Teddy seperti dilansir situs resmi Toyota, Rabu 17 Desember 2015.
Ditambahkan lagi, buruknya kualitas bensin sering terjadi akibat penggunaan aditif. Biasanya langkah tersebut kerap digunakan untuk menaikkan kadar oktan Premium hingga setara dengan Pertamax atau Pertamax Plus.
Aditif yang tidak bagus dengan harga terjangkau kerap tidak larut dan menimbulkan endapan atau serbuk sehingga sering membuat saringan bensin cepat kotor.
Nada serupa juga pernah dilontarkan oleh Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication Pertamina. Dikatakan, busi dan saringan bahan bakar merupakan komponen yang lebih cepat rusak akibat ketidaksesuaian penggunaan bensin terhadap spesifikasi mesin.
Untuk premium cocok digunakan untuk rasio kompresi 7,1 hingga 9,1. Untuk mesin dengan rasio kompresi 9,1 hingga 10,1 lebih cocok memakai RON 92 (Pertamax). Sedangkan buat kompresi 10,1 hingga 11,1 wajib meminum RON 95 (Pertamax Plus).
Rem Motor Anda Keras, Ini Penyebabnya
Sangat berpengaruh terhadap kenyamanan berkendara.
