Tiga Teknik Berhenti di Jalan Menanjak

Mobil di jalan menanjak.
Sumber :
  • karimunestilo.com

VIVA.co.id – Libur panjang segera tiba. Banyak masyarakat biasanya memanfaatkan momen ini untuk berlibur bersama keluarga. Salah satu lokasi favorit yang biasanya dikunjungi warga Jakarta dan sekitarnya adalah kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Tips Aman Mengemudi Mobil saat Puasa di Bulan Ramadan

Karena libur serentak, otomatis volume kendaraan meningkat drastis. Momok yang patut diantisipasi adalah kemacetan panjang, apalagi kawasan puncak terkenal dengan jalannya yang menanjak dan berkelok. Membesut mobil di jalan menanjak memang cukup menantang, apalagi bagi pengemudi pemula. Namun, diperlukan keterampilan memainkan kopling dan gigi persneling dengan benar agar mobil melaju mulus di tanjakan.

Sebab, salah memasukkan gigi persneling atau menginjak kopling, bisa mengakibatkan mobil tidak bisa berjalan, aus pada komponen mobil, bahkan selip. Tak jarang pengemudi merasa grogi bahkan panik ketika harus mengendarai mobil di tanjakan.

Dampak Buruk Mobil Sering Digeber Kecepatan Tinggi

Dalam kondisi seperti ini, perlu tahu cara mengendarai mobil dengan benar agar lancar melewati jalan menanjak. Dilansir Wikihow dan Klasika, Rabu, 4 Mei 2016, ada tiga jenis teknik berhenti di jalan menanjak.

Pertama adalah menyesuaikan gigi persneling. Untuk tanjakan yang tak terlalu curam, gigi dua hingga tiga masih bisa digunakan. Namun, jika tanjakan cukup tajam, sebaiknya Anda menggunakan gigi satu.

6 Tips Bikin Nyaman dan Aman Mengemudi Mobil saat Hujan

Lantas, bagaimana jika Anda tiba-tiba harus berhenti di tengah tanjakan? Ketika hal ini terjadi, ada dua teknik yang bisa digunakan. Pertama adalah berhenti dengan menggunakan rem tangan. Kedua adalah berhenti dengan menggunakan rem kaki atau setop dengan “setengah kopling” yaitu kombinasi antara gas dan kopling.

Teknik berhenti dengan menggunakan setengah kopling bisa digunakan saat situasi jalan mengharuskan kita berhenti dalam waktu cukup singkat pada tanjakan tak tinggi. Tekniknya adalah dengan cara menghentikan laju mobil sambil menekan pedal kopling dan menahan pedal gas hingga mobil berhenti.

Jika ingin jalan, lepaskan atau angkat pedal kopling perlahan, sambil menekan pedal gas. Kekurangan dari teknik ini adalah boros bahan bakar dan kampas kopling cepat habis.

Teknik kedua, adalah berhenti dengan menggunakan rem tangan. Hal ini biasanya dilakukan jika Anda ingin berhenti dengan waktu lama di tanjakan yang cukup tinggi. Tekniknya adalah dengan cara menarik tuas rem tangan, kemudian pindahkan persneling ke posisi netral.

Jika ingin jalan kembali, pindahkan persneling ke gigi satu, dan tekan pedal gas. Kemudian, lepas kopling perlahan hingga mobil melaju dan turunkan rem tangan secara perlahan. Hal ini bertujuan agar mobil tak mundur.

Teknik ketiga yang bisa dilakukan adalah berhenti dengan rem kaki. Hal ini bisa dilakukan ketika Anda akan berhenti dengan waktu sebentar pada tanjakan yang tak terlalu tinggi. Caranya adalah dengan menekan pedal kopling dan pedal rem kaki untuk menghentikan mobil. Jika ingin berjalan kembali, angkat pedal kopling perlahan hingga terasa mobil bergetar atau jalan. Setelah itu, lepas rem kaki perlahan dan injak pedal gas hingga berjalan normal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya