Bahan Bakar Limbah Plastik Bisa Diminum Motor Empat Tak

Vespa Bajaj Super lansiran 1977 berbahan bakar ramahdari sampah plastik
Sumber :
  • Dokumen Dimas Bagus Widjanarko

VIVA – Dimas Bagus Widjanarko telah melakukan perjalanan sejauh 800 kilometer dari Jakarta ke Lumajang, Jawa Timur, dengan Vespa Bajaj Super 1977 miliknya. Yang menarik, Vespa bermesin dua tak tersebut meminum bahan bakar dari olahan limbah plastik yang dibuatnya.

Audit Sampah Sungai Watch Dinilai Tidak Merepresentasikan Kondisi di Indonesia 

Dimas yang juga aktivis lingkungan itu menciptakan alat bernama GP-007 untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Kata dia, untuk menghasilkan satu liter minyak mentah dibutuhkan satu kilogram sampah plastik.

“Proses pembuatannya sampai keluar minyak tetesan pertama itu cuma lima menit. Untuk oktannya sekitar 84 (lebih rendah dari premium RON 88). Saya riset alat ini dari 2014 dan ini alat yang ketujuh yang pernah saya buat,” ujarnya kepada VIVA, Sabtu 23 Juni 2018.

P&G Indonesia Dukung HPSN 2024: Wujudkan Bebas Sampah Plastik dengan Inovasi dan Kolaborasi!

Dimas mengatakan, bahan bakar olahannya itu juga bisa untuk menghidupkan mesin pemotong rumput dan mesin motor empat tak. “Bisa, cuma permasalahannya karena nilai oktannya lebih rendah maka untuk mesin empat tak, enggak ada tenaganya,” tuturnya.

Menurutnya, cara kerja mesin empat tak lebih berat berbeda dengan mesin dua tak yang lebih ringan. Saat itu Dimas menuturkan mencoba bahan bakar dari sampah plastik itu untuk motor Yamaha Mio, namun masih kurang sempurna pembakarannya, jadi agak lemot tarikannya.

Audit Sampah Plastik di Sungai Bali dan Banyuwangi Dinilai Tidak Fair

“Bedanya karena oktannya masih terlalu rendah, maka di mesin empat tak masih agak berat karena penguapan lebih lama di ruang bakar, kita cobanya di mesin Yamaha Mio. Sebenarnya kalau alatnya canggih, sampah plastik ini bisa menghasilkan oktan yang setara dengan premium (RON 88),” katanya. (ase)

Ilustrasi sampah plastik.

Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini

Mulai sadar akan dampak lingkungannya, para mahasiswa kos Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai meninggalkan penggunaan air minum kemasan.

img_title
VIVA.co.id
17 Maret 2024