Mobilnya Dijual ke ISIS, Pria Ini Tuntut Ganti Rugi Rp13 M

Pikap yang digunakan tentara ISIS.
Sumber :
  • Jalopnik

VIVA.co.id - Kurang lebih satu tahun lalu, hidup Mark Oberholtzer mengalami perubahan yang tidak ia inginkan. Mark tidak menyangka, proses tukar tambah mobil yang ia lakukan berakhir dengan hujatan dan ancaman.

Mercedes-Benz Indonesia Tertarik Pasarkan Pikap

Dilansir dari Jalopnik, Selasa 15 Desember 2015, awalnya Mark hendak menukar pikap F-250 lawas miliknya dengan model baru. Ia lalu mendatangi salah satu diler mobil yang ada di Texas, AS.

Proses tukar tambah berjalan lancar, dan bisnis memperbaiki pipa ledeng yang ia lakoni berjalan dengan lebih baik, berkat adanya mobil baru. Namun hal itu tak berlangsung lama.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Saat tengah menonton siaran televisi, Mark terkejut, pikap lama miliknya muncul dalam siaran berita. Pikap itu ternyata dijual ke Syria dan dibeli oleh kelompok ISIS.

Mark tidak mungkin salah mengenali mobil, karena dalam tayangan, pikap yang telah dimodifikasi dengan menambahkan senjata tersebut masih dilengkapi dengan stiker perusahaannya.

Hanya Pangeran Arab yang Bisa Miliki Mobil Konsep Ini

Kini, Mark memutuskan untuk mengajukan tuntutan kepada pihak diler. Menurutnya, saat proses tukar tambah, ia hendak mencopot stiker dari bodi mobil, namun dilarang oleh karyawan diler.

Alasannya, cat mobil bisa cacat, dan diler memiliki cara khusus yang lebih cepat dan aman. Namun ternyata, stiker tidak dicopot, dan Mark harus menanggung malu karena dituduh terlibat dalam gerakan ISIS.

Mark menuntut ganti rugi sebesar US$1 juta, atau setara dengan Rp13,7 miliar. Hingga saat ini, pihak diler masih belum mau berkomentar mengenai tuntutan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya