Prabowo-Sandi Pindah Markas ke Jateng, Pramono: Bisa Makan Soto Enak

Presiden Joko Widodo (tengah) berbicara dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf merespons pemindahan markas pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Solo, Jawa Tengah, hanya dengan candaan.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Menurut anggota Dewan Pengarah TKN, Pramono Anung, pemindahan markas semata-mata menguntungkan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso. Djoko sendiri memiliki rumah di Solo.

"Yang diuntungkan Pak Djoko karena bisa pulang kampung, bisa dengerin suara burung, bisa makan soto enak, dan sebagainya," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018.

Langkah Prabowo Larang Pendukung Demo di MK Dinilai Bisa Jaga Kesejukan Demokrasi

Pramono mengklaim strategi pemindahan markas BPN Prabowo-Sandi ke Solo bukan hal yang istimewa. Meski merupakan kampung halaman Jokowi, tidak ada dampak positif khusus pemindahan itu bagi BPN Prabowo.

"Menurut saya biasa-biasa saja," ujar Pramono.

Khawatir Ada Aksi saat Putusan Sengketa Pilpres, TKN Siapkan Satgas Khusus

Januari 2019

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memastikan, posko pemenangannya akan dipindahkan ke Jawa Tengah pada Januari 2019 mendatang. Itu dilakukan demi mengeruk suara di Jateng.

Direktur Materi Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengatakan, meski daerah Jawa Tengah merupakan basis masa petahana dan lebih didominasi unsur politik aliran, pihaknya tetap optimis bisa meraih suara banyak.

"Karena itu dengan rendah hati, ini karena kerendahan hati, Pak Prabowo-Sandi memutuskan Insya Allah Januari nanti pak Sandi akan memindahkan posko pemenangannya, markas perjuangannya, di Jawa Tengah," katanya saat ditemui di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu 12 Desember 2018.

Dia mengklaim saat ini, makin banyak dukungan milenial terhadap Prabowo-Sandi. "Makin hari kelompok milenial nya semakin banyak 41 persen. Kemudian orang-orang yang sadar bahwa 'eh ternyata kok ada yang lebih baik' makin besar," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya