BPN Prabowo-Sandiaga Kritisi Kotak Suara Pemilu 2019 dari Kardus

Petugas menata kotak suara Pemilu 2019 di Gudang KPU Kabupaten Bogor, Pondok Rajeg, Bogor, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Chusni Mubarok mengkritisi keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggunakan kotak suara yang digunakan dalam Pemilihan Umum Serentak 2019. Sebab, material karton yang diklaim anti air itu dinilai sama seperti kardus.

KPU Ungkap Alasan Abaikan Permintaan PDIP Tunda Penetapan Prabowo

Menurutnya, wajar jika hal itu menuai kritik dari masyarakat. Bahkan, dinilai semakin menambah keraguan masyarakat mengenai kredibilitas Pemilu Serentak mendatang. 

"Saat ini kan marak ancaman Pemilu 2019 berlangsung tidak fair. Mulai dari tercecernya e-KTP hingga daftar pemilih yang juga masih bermasalah," ujar Chusni dalam keterangan tertulis, Sabtu 15 Desember 2018. 

KPU Akan Batasi Maksimal 600 Pemilih Per TPS untuk Pilkada 2024

"Ditambah lagi kondisi fisik kotak suara seperti ini. Inilah yang akan memunculkan kecurigaan di tengah masyarakat," tambahnya.

Ketua DPP Partai Gerindra itu menuturkan, seharusnya KPU sangat peka dengan perkara semacam ini. Karena, indikasi kecurangan di pilpres mendatang dinilai sudah semakin terang. 

Harapan Prabowo Jelang Penetapan Presiden-Wakil Presiden Terpilih 2024 di KPU

Jika tidak dapat dicegah sejak saat ini, khawatir masyarakat akan semakin kehilangan kepercayaannya kepada penyelenggara Pemilu. 

"Siapapun bisa buka kardus itu tanpa berbekas atau tanpa buka gemboknya. Sepertinya banyak orang juga bisa lakukan itu. Artinya gembok d isitu enggak ada artinya," ucapnya. 

Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman menyanggah bahwa kotak suara yang dibuat oleh pihaknya tersebut mudah rusak. Ia memastikan kotak suara berbahan karton kedap air aman untuk digunakan. Alasannya, model seperti ini juga dipilih karena lebih hemat. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya