Politikus Gerindra Nilai Jokowi Sia-siakan Debat di Sesi Hukum

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Debat kandidat perdana calon presiden-wakil presiden antara Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Kamis malam, 17 Januari 2019, masih jadi obrolan ramai hingga saat ini. Plus-minus penilaian berseliweran, termasuk pihak masing-masing kubu. 

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Joko Widodo capres nomor urut 01, terbukti tidak paham kebijakannya sendiri dan tak menguasai materi Debat Publik Capres 2019 perdana yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum RI," kata politikus Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, dalam pesan tertulis yang diterima VIVA pada Jumat malam, 18 Januari 2019. 

Sebenarnya, kata calon legislatif daerah pemilihan Jawa Timur 1 itu, di sesi hukum dan korupsi, Jokowi memiliki peluang terbaik untuk menunjukkan program dan hasil programnya selama empat tahun menjadi Presiden. Namun, hal itu disia-siakan oleh Jokowi. 

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Saya melihat, justru (Jokowi) kewalahan dengan Prabowo," ujar Bambang. 

Hal yang justru terjadi, lanjut Bambang, saat debat berlangsung Jokowi terkesan kurang paham akan apa yang harus disampaikan ke publik. 

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Itu bukti, jika Jokowi kurang banyak mengerti soal kewajibannya sebagai Presiden. Utamanya soal hukum dan korupsi, yang seharusnya sebagai pondasi perlindungan terhadap publik yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya. 

Bambang merasa heran, sebab materi yang didedahkan dalam sesi tanya jawab sudah diberikan jauh hari sebelumnya. "Maka, seharusnya tidak perlu lagi Jokowi membaca, harusnya sudah hafal dan disampaikan tanpa teks," katanya. 

Bambang juga menyayangkan Jokowi yang terkesan menyudutkan pasangan calon nomor urut 02, dengan serangan-serangan bersifat pribadi dan internal partai. 

"Menurut saya itu tidak etis, sebaliknya Pak Prabowo tidak melakukan itu. Padahal, sudah diarahkan oleh moderator ke program kerja. Dan, Jokowi justru menunjukkan perangainya yang emosional," katanya. 

Itu berbeda, papar Bambang, dengan penampilan Prabowo-Sandiaga, yang menurutnya lebih terkesan siap menjawab pertanyaan dari moderator dari pada Jokowi. Menurutnya, penampilan Prabowo-Sandiaga di debat publik menunjukkan kelasnya. 

"Maka, menurut saya Pak Prabowo lebih tepat jadi Presiden," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya