Ma'ruf Amin Tegaskan Dirinya Bukan Ekonom Tapi Ahli Ekonomi Syariah

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa dirinya bukan lah ekonom atau ahli ekonomi. Tapi Ma'ruf mengatakan, dirinya mengerti soal ekonomi terlebih dengan terapan atau konsep syariah.

Potensi Wakaf RI Tembus Rp 180 Triliun, Begini Caranya Bisa Bantu Genjot Ekonomi Berkelanjutan

Hal itu dikatakannya saat menghadiri acara bedah buku yang menuliskan tentang pemikirannya berjudul 'The Ma'ruf Amin Way' di di Kota Padang, Sumatera Barat.

"Saya kiai, ahlinya syariah. Tapi, memang saya punya perhatian khusus terhadap masalah ekonomi," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan seperti keterangan tertulis kepada VIVA, Jumat 8 Februari 2019.

OJK Sebut Keuangan Syariah Belum Optimal Dukung Industri Halal RI

Ma'ruf kemudian bercerita dirinya mengembang ekonomi syariah di Tanah Air. Konsep itu, kata Mustasyar PBNU ini, menekankan kolaborasi adalah kunci mengatasi kesenjangan ekonomi.

Menurut dia, dalam perjalanannya sistem ekonomi syariah, selain konvensional, sudah berjalan di negeri ini. Terutama bank syariah, asuransi, pasar modal, hingga Sukuk atau obligasi syariah. 

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah RI 2024 Tumbuh 4,7-5,5 Persen 

Ia juga berharap, ke depan bank-bank konvensional dan di daerah mulai mengembangkan syariah dalam model bisnisnya.

"Bahkan soal Sukuk ini kita menjadi yang mengeluarkan produk Sukuk terbesar di dunia. Sudah menyumbangkan untuk APBN kurang lebih Rp900 triliun. Saya dengar juga Bank Nagari Sumbar akan menjadi syariah," tambahnya. 

Seperti diketahui, selain dikenal ulama ahli fiqih, Ketua MUI (non aktif itu) di tahun 2017 menyandang gelar yakni profesor atau guru besar bidang Ilmu Ekonomi Muamalat Syariah di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Dirinya juga saat ini masih menjabat Dewan Pengawas di sejumlah bank syariah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya