Laskar Merah Putih Alihkan Dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf 

Deklarasi Laskar Merah Putih dukung paslon 01 Jokowi-Ma'ruf.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eduward Ambarita

VIVA – Organisasi kemasyarakatan Laskar Merah Putih (LMP) mengalihkan dukungannya kepada pasangan nomor urut 01 pada Pemilihan Presiden 2019. LMP mendukung petahana, setelah melihat kinerja dan realitas yang terjadi selama empat tahun memimpin Indonesia.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Seperti diketahui organisasi ini pada Pemilu 2014 lalu menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa yang berhadapan dengan Jokowi - Jusuf Kalla.

"(Kita alihkan dukungan) realistis saja, kita lihat kenyataan-kenyataan yang ada. Secara organisasi memang kita mendukung. Ormas zamannya Pak Jokowi eksistensinya lebih bebas. Kita bisa mengungkapkan pendapat secara luas," Ketua Harian LMP DKI Jakarta, Darmayudi, di kawasan Jakarta Pusat, Kamis 14 Maret 2019.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Darmayudi menjanjikan, suara anggota LMP yang jumlahnya 50.000 orang. Setiap anggota diminta menjaring suara dan keluarga dan orang-orang terdekat. 

Menurutnya, tridharma organisasi yakni pengabdian, kerakyatan dan solidaritas. "Kami siap sedia menjadi motor penggerak dalam mengamalkan tridharma LMP di Pemilu 2019," kata dia.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Yang menarik dalam kesempatan itu, hadir pula Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Deddy Mizwar.

Deddy berharap, LMP dalam membantu pemenangan fokus menggarap pemilih mengambang atau swing voters

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu memberikan asumsi, jika 5.000 anggota dapat memengaruhi satu orang pemilih maka akan tergarap sebanyak 1,5 juta mencoblos petahana. 

"Swing voter ini kan jelas belum menentukan pilihan.  Menjadi salah satu sasaran yang lebih baik dari pada memaksa orang yang sudah gak usah diubah, itu nanti menimbulkan konflik, tak baik. Justru pendekatan kita tidak harus menciptakan konflik, dengan cara yang lebih baik dan beradab," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya