- VIVA.co.id/Satria Zulfikar
VIVA – Calon presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto, berjanji apabila dirinya mendapat amanah menjadi Presiden, ia akan membuat kebutuhan pokok di Indonesia menjadi terjangkau tak lama dirinya dilantik. Untuk merealisasikan janjinya, ia mengaku telah mengumpulkan ahli-ahli di bidangnya.
"Saya sudah punya tim pakar, ahli ekonomi, ahli keuangan, perdagangan, ahli pertanian, ahli dokter. Tim kita sudah bekerja, begitu dapat mandat, akan kerja keras lagi," kata Prabowo, saat kampanye akbar di lapangan Sidolig, Bandung, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2019.
Prabowo telah berbicara kepada tim pakar dan ahil yang dia kumpulkan, untuk menurunkan biaya hidup rakyat Indonesia. Sejauh ini, apa yang dijanjikannya itu masuk akal dan bisa dilaksanakan.
"Saya beri tugas ke mereka, eh rakyat sedang susah, bagaimana kalau kita diberi mandat, bisa turunkan harga? Mereka berhitung, bisa enggak turunkan harga listrik. Dia hitung-hitung, bisa," kata Prabowo
Bahkan, Prabowo sempat meminta tim ahli tersebut memperhitungkan apakah mungkin menurunkan harga sejumlah kebutuhan hidup dalam waktu 100 hari kerja. Rupanya, hal tersebut bukanlah pekerjaan yang mustahil.
"Setelah tiga tahun, dua tahun, satu tahun, lebih cepat dalam 100 hari. Saya bilang ke mereka, benar ya kau hitung benar? Jangan sampai saya dituntut," kata Prabowo.
Prabowo telah memiliki cara untuk melakukan itu semua. Namun, dia tidak menceritakan secara rinci bagaimana caranya. "Dia (ahli) kasih tahu, ini begini, ini begini. Tetapi, gue enggak mau terlalu rinci, nanti ada yang nyontek. Jadi saudara, saya bilang lagi, bisa turunkan harga daging? Bisa, mungkin dua minggu. Paling lambat, sebulan lah," ujarnya.
Selain menurunkan harga bahan pokok dan kebutuhan hidup, Prabowo juga ingin menaikan penghasilan masyarakat kelas bawah. Selain itu, eks Pangkostrad itu akan meniadakan impor beras yang kerap merugikan petani.
"Saya bilang, kita nanti akan jamin penghasilan petani naik. Tak ada impor beras, kita hanya akan impor untuk jadi cadangan yang strategis kalau ada kesulitan rakyat. Saya bilang lagi, bisa enggak sembako turun? Bisa pak. Jadi, saudara sekalian, BBM (bahan bakar minyak) lagi dihitung. Kalau setelah satu setengah tahun, yakin bisa," ujarnya. (asp)
