MUI Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Keputusan KPU

Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid
Sumber :

VIVA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepada seluruh masyarakat untuk dapat menyikapi seluruh proses tahapan pemilihan umum serentak tahun 2019 dengan sabar, tawakal dan terus berdoa agar berjalan lancar. 

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Semoga situasi dan kondisi seperti ini tetap terjaga dan terpelihara hingga semua proses dan tahapan pemilu berakhir dilaksanakan.

"Puji syukur Alhamdulillah pemilu serentak tahun 2019 berjalan dengan tertib, lancar dan aman. Hal ini menunjukkan rakyat semakin matang dan dewasa dalam berdemokrasi," ujar Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan yang diterima VIVA di Jakarta, Sabtu, 20 April 2019. 

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Ia pun mengapresiasi kepada kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang telah menunjukkan sikap kenegarawanan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya para pendukungnya agar menjaga persaudaraan, dan persatuan. 

"Meminta kepada semua pendukungnya untuk tetap tenang dan tidak emosional menyikapi hasil hitung cepat atau quick count yang sudah banyak dirilis oleh lembaga survei dengan tetap bersabar menunggu keputusan resmi dari KPU," katanya. 

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Tak hanya itu, MUI juga meminta kepada semua pihak agar dapat menahan diri dan tidak berlebihan dalam mengekspresikan kegembiraan atau kekecewaannya dalam menyikapi hasil hitung cepat atau quick count dengan memberikan komentar yang mengarah kepada upaya mendelegitimasi lembaga negara yang sah. 

Serta, mengajak dan memprovokasi umat untuk melakukan tindakan dan perbuatan yang bertentangan dengan hukum, demokrasi dan nilai-nilai konstitusi. Zainut menyarankan kepada masyarakat untuk dapat menggunakan jalur hukum dalam menyelesaikan semua tindak pelanggaran pemilu. 

"Karena itulah jalan demokrasi yang kita pilih sebagai bangsa yang maju, religius, modern dan beradab," ujarnya. 

Menurutnya, jalan kekerasan dan pemaksaan kehendak yang justru dapat menimbulkan malapetaka, kemudaratan yang dapat mengancam keretakan dan perpecahan bangsa. 

Dengan demikian, ia menilai pemilu serentak tahun 2019 tidak boleh menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pilihan boleh berbeda tetapi semangat persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa harus tetap terpelihara dan terjaga. 

Untuk hal itu, MUI meminta kepada Penyelenggara Pemilu (KPU, Bawaslu dan DKPP) untuk terus melaksanakan tugasnya dengan penuh amanah, dedikasi, dan pengabdian untuk bangsa dan negara. Kemudian, kepada jajaran TNI maupun Polri untuk terus mengawal, melindungi dan memberi rasa aman kepada seluruh masyarakat Indonesia. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya