Bundaran Tugu Kota Malang Banjir Ucapan Tagar Save KPU

Puluhan Karangan Bunga menghiasi bundaran Tuga Balai Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Gelombang dukungan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mensukseskan tahapan Pemilu 2019 terus mengalir. Bundaran Tugu Balai Kota Malang tiba-tiba penuh papan ucapan dukungan kalimat semangat agar KPU bekerja semaksimal mungkin.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Apalagi ratusan nyawa petugas PPS melayang akibat faktor kelelahan dari proses penyelengaraan Pemilu 2019. Tak jelas siapa yang memasang papan ucapan dukungan ini. Sebab, karangan bunga ini terpasang sejak, Selasa, 23 April 2019. Jumlah karangan bunga terus bertambah dari berjumlah belasan menjadi ratusan hingga hari ini, Rabu 24 April 2019.

Komisioner KPU Kota Malang, Deny Bachtiar mengatakan, bahwa karangan bunga berisi tulisan motivasi untuk KPU semakin menyuntikan semangat seluruh anggota KPU bekerja maksimal dalam menyukseskan tahapan Pemilu 2019. Di mana saat ini sudah sampai tahapan penghitungan surat suara di tingkat kecamatan.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Prinsipnya kami berterima kasih pada semua pihak yang mendukung terselenggaranya Pemilu 2019. Dengan adanya ucapan dukungan ini suntik semangat kami untuk selesaikan tahapan Pemilu 2019 dengan baik," kata Deny.

Beberapa karangan bunga tertuliskan "#SAVEKPU Rukun Agawe Santoso" di bagian bawahnya tertulis Arek-arek Malang. Ada pula yang tertulis dengan kalimat "Pengorbananmu Akan Kami Kenang Selamanya" tulis karangan bunga milik H Andy TP. 

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Deny menyebut, proses pemungutan suara memang telah rampung. Namun sederet pekerjaan belum terselesaikan, seperti rekapitulasi suara di tingkat PPK atau kecamatan hingga KPU Kota. Menurut Deny, tudingan KPU tidak netral dan berbagai isu negatif lainnya tak membuat konsentrasi anggota KPU terganggu.

"Dengan adanya isu yang menyudutkan KPU kami enggak merasa terganggu. Selama kritik konstruktif kami terima kasih. Tapi kalau mengarah ke arah yang menyebarkan hoax dan lain sebagainya itu akan sangat mengganggu," ujar Deny.

Deny menyebut, dalam pelaksanaan pencoblosan di Kota Malang sempat diwarnai berbagai kejadian. Di antaranya, puluhan mahasiswa yang nekat nyoblos hanya bermodal e-KTP tanpa mengantongi surat A5.

Bahkan di Kelurahan Sumbersari, mahasiswa dan warga sempat memprotes dan melakukan aksi demonstrasi pada 17 April silam. Kemudian di tiga TPS di Kota Malang kejadian serupa lolos. Dampaknya, TPS 09 Bunulrejo, TPS 14 Penanggungan, dan TPS 17 Sukoharjo harus melakukan pemilihan suara ulang (PSU) karena didapati warga melakukan pencoblosan hanya bermodal e-KTP."Di hari H ada yang nekat menggunakan e-KTP katanya keputusan MK. Nah mereka itu hanya membaca judul berita tidak secara utuh isi berita. Mereka protes, dan kami jelaskan bahwa modal e-KTP itu hanya digunakan di TPS yang sesuai dengan alamat tidak bisa di luar daerah," tutur Deny.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya