Sandiaga Desak Usut Dugaan Penyalahgunaan Anggaran Negara untuk Pemilu

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ridho Permana

VIVA – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mendesak adanya proses penyelidikan terkait dugaan penyalahgunaan anggaran negara yang disinyalir dipakai untuk “modal” pemilu. 

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

"Ini salah satu yang merupakan temuan berdasarkan beberapa pengakuan dan data bukti yang disampaikan ada misuse of state resources, kalau penyalahgunaan daripada anggaran sumber daya negara itu bisa dibagi di empat tahapan," kata Sandi usai menghadiri acara santunan dan doa bersama ratusan anak yatim di kawasan Taman Wiladatika, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat 10 Mei 2019

Adapun dugaan tersebut, yakni penyelewengan atau penggunaan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah. 

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Nah ini yang tentunya sangat mudah dilakukan audit kalau perlu ada forensik audit, karena tidak boleh ada satu rupiah pun yang digunakan dana pemerintah untuk menguntungkan salah satu paslon, baik itu 01 maupun 02, dan ini yang kami dukung," tuturnya.

Proses penyelidikan ini, kata Sandi, dinilai perlu untuk memastikan tidak adanya penyalahgunaan kekuasaan. Sementara itu, banyak yang menyatakan, banyak sekali penggunaan sumber daya negara dalam pemilu, dan ini diutarakan Sandi harus betul-betul ditindaklanjuti secara saksama agar tercipta pemilu yang jujur adil.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

"Salah satu yang harus kita bentengi adalah penyalahgunaan kekuasaan dan salah satu penyalahgunaan kekuasaan yang kasat mata, dan paling mudah dilakukan penelitian adalah penggunaan anggaran negara. Ini yang tidak boleh kita tolerir sama sekali," katanya.

Sandi mengaku, pihaknya telah melaporkan dugaan adanya pelanggaran tersebut. Ia pun berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas. 

"Kita minta tindak lanjut, karena ini sangat mudah sekali, kita bisa lihat aliran dananya, kita bisa tunjuk perusahaan akuntan publik yang kredibel kalau perlu yang memiliki reputasi nasional maupun internasional, banyak aparat akuntan publik Indonesia tinggal ditunjuk, yang bisa melihat aliran dana, dan tentunya PPATK bisa melihat di sini," tuturnya.

Sandi bersama Prabowo Subianto pun kembali berharap temuan yang sudah dilaporkan termasuk dugaan penyelenggara pemilu yang menggunakan anggaran negara ini bisa ditelusuri. Dengan demikian ada temuan yang konkret yang bisa meyakinkan publik, bahwa tidak ada anggaran masyarakat anggaran dana yang disalahgunakan, dan itu harus melalui proses audit.

"Saya dukung itu bagian daripada evaluasi untuk mengungkap yang terjadi tanggal 17 April, baik sebelum, pas pencoblosan dan setelah pencoblosan, sehingga Rp25 triliun uang rakyat yang dipakai itu betul-betul menghasilkan pemilu yang berkualitas," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya