Pengurus dan Kader PKS Bali Mundur karena Dituduh Dukung Jokowi

Para pengurus dan ratusan kader Partai Keadilan Sejahtera atau PKS di Bali ramai-ramai mengundurkan diri pada Jumat, 28 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA – Para pengurus dan ratusan kader Partai Keadilan Sejahtera di Bali ramai-ramai mengundurkan diri pada Jumat, 28 September 2018.

Dongkrak Industri Kreatif, Sandiaga Uno Dorong Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha

Mudjiono, seorang di antara mereka yang sebelumnya menjabat ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Bali, tak mengatakan dengan lugas alasan pengunduran diri tetapi mengisyaratkan gara-gara perbedaan sikap dalam pemilu presiden 2019.

Mudjiono menegaskan, meski mengundurkan diri dari partai itu, dia dan para kader tetap beraktivitas dalam politik, terutama berpartisipasi dalam pemilu presiden. "Karena momen pilpres adalah momen perjuangan yang sangat efektif yang kami lakukan selama ini. Tapi kendaraan PKS sudah kami tanggalkan."

Kolaborasi Prabowo dan Raja Yordania, TNI Berhasil Kirim Bantuan RI ke Gaza via Udara

Menurutnya, salah satu hal krusial adalah ia dan rekan-rekannya dituduh memiliki dukungan berbeda dari yang telah ditetapkan oleh pimpinan pusat PKS di Jakarta, yakni memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Sekali lagi kita belum menyampaikan sikap dengan tegas kaitannya dengan pilpres, walaupun pengurus yang baru dilantik tadi malam sudah menuduh kami berpihak pada nomor 01 (Joko Widodo-Ma'ruf Amin). Tapi sekali lagi saya sebagai pribadi belum menentukan sikap kaitannya dengan Pilpres," katanya.

Prabowo-Erdogan Bahas Potensi Kerja Sama Indonesia-Turki dan Penyelesaian Konflik Palestina

Mudjiono, mantan ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Bali.

Menurutnya, yang ditentukan mendukung dan memenangkan Prabowo-Sandi adalah kader PKS. Sementara ia dan ratusan pengurus lainnya telah menyatakan mengundurkan diri.

Namun Mudjiono menyebut belum ada instruksi dari pimpinan pusat PKS kepada DPW seluruh Indonesia untuk mendukung dan memenangkan Prabowo-Sandi. "Sampai kemarin sore, satu patah kata pun DPP PKS belum menginstruksikan kepada DPW-DPW untuk memenangkan paket nomor 02. Ini perlu dicatat," katanya.

Sebaliknya, ia bertanya soal kesungguhan pimpinan pusat PKS memenangkan Prabowo-Sandi. "Jangan-jangan dia berkaki dua. Saya ada indikasi sebetulnya partai ini ada sandera. Diartikan sendirilah," katanya. 

Mudjiono belum mementukan kendaraan politik selanjutnya setelah meninggalkan PKS. Namun dia memastikan tetap berpartisipasi dalam pemilu presiden dan tidak berpindah partai. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya