- VIVA/Daru Waskita
VIVA – Tim pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tak khawatir dengan rencana kedatangan Sandiaga Uno ke provinsi itu. Masyarakat setempat, terutama pemilih loyal Jokowi, diklaim tak terpengaruh dengan kehadiran Sandiaga maupun jargon-jargon kampanyenya.
Berdasarkan hasil pemilu tahun 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih 55 persen suara di DI Yogyakarta, sementara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 45 persen suara. Dari persentase itu, tim Jokowi yakin hasil Pemilu 2019 di Yogyakarta nanti tak akan berubah.
"Peta pemilih di Yogyakarta sudah sangat kelihatan dan pemilih di Yogyakarta sangat rasional serta tidak mudah dirayu dengan jargon harga sembako murah serta tersedianya lapangan pekerjaan," kata anggota tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Yoeke Indra Agung Laksana, di Kabupaten Bantul pada Rabu, 10 Oktober 2018.
Sandiaga, sementara itu, dijadwalkan menghadiri berbagai kegiatan di sejumlah daerah di DI Yogyakarta pada 12 Oktober, antara lain mengunjungi Pasar Giwangan, meresmikan lumbung padi di Bantul, bersilaturahmi dengan Sultan Hamengku Buwono, bertemu petani di Kulonprogo, dan menghadiri Jogja Halal Festival di Jogja Expo Center.
Yoeke, yang juga Ketua DPRD DI Yogyakarta, mempersilakan Sandiaga datang berkali-kali. Tetapi dia meyakini kehadiran Sandiaga tak akan berpengaruh pada pilihan masyarakat setempat. "Mau datang sebulan 30 kali pun tak akan menggerus suara untuk Jokowi-Ma'ruf Amin," ujarnya.
"Semua tahu bagaimana hasil kerja Presiden Jokowi selama empat tahun dan itu nyata, riil serta bisa dinikmati masyarakat. Bukan janji dan retorika yang tidak bisa dinilai dengan kasat mata oleh masyarakat," kata Yoeke. (ren)