Timses: Jokowi-Ma'ruf Jadi Pemimpin dari Bawah, Inspirasi bagi Warga

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eduward Ambarita

VIVA – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyatakan, Jokowi-Ma'ruf tidak instan dalam hal rekam jejak memimpin.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Menurut dia, rekam jejak penting untuk dilihat bagaimana seorang berproses. Era kekinian pemimpin nasional terbentuk berjenjang dari bawah. Seperti Jokowi memulai karier pemerintahannya sebagai wali kota dan Ma'ruf seorang ulama kemudian banyak mengisi posisi jabatan publik dari tingkatan terkecil.

"Ini inspirasi bagi ratusan juta warga Indonesia. Mereka menjadi percaya bahwa dari kalangan mereka bisa lahir seorang pemimpin, meski ia lahir dari kalangan biasa," kata Hasto di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2018.

Hasto Usul Kasus Connie Bakrie Disetop, Minta Aparat Fokus Usut Korupsi Tambang

Hasto menyindir, pasangan calon penantang Jokowi-Ma'ruf, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang datang dari kalangan ningrat atau golongan berada. 

Hasto pun mengkritik gaya kampanye keduanya yang kerap mengeskploitasi kemiskinan. Padahal sejak dulu, dia menilai, Prabowo dan Sandiaga mungkin tak pernah menikmati kesusahan laiknya rakyat kebanyakan.

Gibran Singgung Hasto yang Halangi Pertemuan Megawati-Jokowi

"Apapun Pak Sandi kan sosok pengusaha yang sangat kaya. Demikian juga Pak Prabowo, terlebih dengan preferensi orangtua, maupun mertuanya," katanya.

Dia menambahkan, "Ditinjau dari legitimasi kepemimpinan, Jokowi-Kyai Ma’ruf telah berproses berjenjang dari bawah".

Selain itu, Hasto menyinggung, seruan Prabowo yang dianggap menjiplak Donald Trump, saat berkampanye di Pemilu Amerika Serikat lalu.

Sekjen PDI Perjuangan ini menilai, tidak ada orisinalitas model kampanye ala barat dibawa ke Tanah Air. Menurut dia, hal yang dicari dalam kontestasi bukan sekadar jargon melainkan figur yang punya kedekatan antara pemimpin dan rakyat.

"Rakyat bisa merasakan pentingnya kesetaraan antara pemimpin dan rakyatnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya