PDIP Bilang Jokowi Punya yang Tak Dimiliki Pemimpin Lain

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (ketiga kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengklaim bahwa Joko Widodo tetap fokus bekerja dan tak terpengaruh dengan fitnah dan serangan isu negatif. Lagi pula rakyat sudah sudah cukup cerdas dan dewasa dalam berpolitik sehingga bisa membedakan baik dan buruk pemimpin.

Pembangunan 1 Kota IKN Vs 40 Kota, Apa Rugi dan untungnya?

Atas dasar itu PDIP mewanti-wanti kepada seluruh relawan untuk lebih rajin menemui rakyat. Sebab kunci keberhasilan Jokowi selama ini adalah kedekatan dengan rakyat. 

"Persatuan dengan rakyat adalah senjata yang sehebat-hebatnya. Dalam menyapa rakyat, kita gunakan jurus Presiden Jokowi yang dikenal suka blusukan, yakni salaman dengan rakyat," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto melalui keterangan persnya pada Minggu, 21 Oktober 2018.

5 Poin Penting Kunjungan Jokowi ke Afrika

Di sela-sela pelantikan pengurus Blusukan Jokowi (Bulaksumur untuk Kemenangan Jokowi) Sumatera Utara, Hasto menegaskan bahwa hal itu yang tidak dimiliki kandidat calon presiden/wakil presiden lain. 

"Inilah yang tidak dimilki calon lainnya: the power of salaman; ini yang mengantarkan Pak Jokowi menjadi wali kota Solo dua periode, meski melawan calon wali kota lain yang kaya raya. Di pilpres juga. Rakyat bisa melihat bahwa jati diri dan ketulusan hati seorang pemimpin jauh lebih penting," katanya. 

Rocky  Gerung Seorang Republikan

Tak ada alasan lagi bagi setiap relawan untuk tidak menemui masyarakat dengan mengetuk pintu rumah satu per satu. Semua itu, katanya, demi mendekatkan Jokowi dengan rakyat dan menghindari penggunaan fitnah atau ujaran kebencian untuk menyerang calon lain.

Hasto meyakini Joko Widodo dan Ma’ruf Amin kian kuat dan populer di Sumatera Utara. Satu isyarat baik untuk periode kedua Jokowi.

Ketua Umum Blusukan Jokowi, Teguh Indrayana, dalam sambutannya mengatakan bahwa sepanjang empat tahun ini, dia mengamati dan menilai pemerintahan Jokowi berada di jalur yang benar. Hasil kerjanya nyata, berguna serta dapat dinikmati oleh masyarakat.

Namun ia menyayangkan dalam tahapan Pilpres kali ini diwarnai berbagai kampanye negatif, ujaran kebencian dan hoax.

"Pilpres ini bukanlah sebuah peperangan, melainkan pesta demokrasi yang harus dilakukan secara damai. Karena itu kami menghimbau agar kita dalam memperjuangkan Bapak Jokowi dan KH Ma"ruf Amin untuk menjadi presiden dan wakil presiden, marilah kita berbuat dengan cara yang beretika," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya