Prabowo dan Sandiaga Sarungan di Pesantren Kakek Gus Dur

Calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, pada Senin, 22 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, pada Senin, 22 Oktober 2018.

Megawati Bersedia Bertemu Prabowo tapi Ada Syarat-syaratnya, Kata Elite PDIP

Prabowo tiba lebih dahulu dan kemudian disusul oleh Sandiaga. Kehadiran mereka diiringi tabuhan marawis dari puluhan santri dan disambut hangat sang pemimpin Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid atau Gus Solah. 

Seperti sang tuan rumah, Prabowo dan Sandiaga sama-sama mengenakan setelan pakaian: kemeja koko, sarung, dan peci hitam. Mereka kompak memakai sarung berwarna hijau, warna ciri khas Nahdatul Ulama.

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Rosan: Mari Bersatu Wujudkan Indonesia Emas

Mereka pun masuk dan langsung disambut Gus Solah. "Assalamu’alaikum, Pak, selamat datang; silakan masuk," ujar Gus Solah kepada Prabowo dan Sandi.

Sebelum memasuki kediaman Gus Solah, Prabowo dan Sandiaga juga diserbu para santri untuk bersalaman dan berfoto bersama. Keduanya sempat menghentikan langkah untuk memenuhi permintaan para santri.

Yusril Cs Bakal Menghadap Prabowo Malam Ini, Lapor Hasil Sengketa Pilpres di MK

Momen Prabowo mengenakan sarung ini sangat jarang. Sebab dalam pemilu 2014, Prabowo sempat mengaku belum berani mengenakan sarung di depan umum. Namun pada masa kampanye pemilu 2019, dia terlihat mulai percaya diri menggunakan sarung.

Prabowo dan Sandiaga sempat berbincang hangat dengan keluarga besar Gus Solah. Setelah itu Prabowo dan Sandi langsung melakukan napak tilas Resolusi Jihad dengan berziarah ke makam Hasyim Asy'ari, pendiri NU sekaligus kakek Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, di kompleks Pesantren Tebuireng. 

Hasyim Asy'ari adalah penggagas Resolusi Jihad yang menyerukan kepada para santri dan umat Islam berjuang mempertahankan Tanah Air dengan melawan penjajah pada 22 Oktober 1945. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya