Khofifah Anggap Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di Jabar Belum Maksimal

Gubernur terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menghadiri konferensi pers dukungan Jaringan Kyai Santri Nasional Jawa Barat untuk Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Bandung pada Selasa malam, 6 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menganggap elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin belum maksimal di Jawa Barat. Tim pemenangan perlu bekerja lebih keras lagi dan memetakan terperinci para calon pemilih dari berbagai kalangan.

Ungkapan Airlangga Hartarto Kalau Golkar Bangga Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024

“Over all (secara umum) di Jawa Barat memang masih harus maksimalkan kembali, semangat; banyak titik (yang harus diperkuat, di antaranya): strata usia, kewilayahan,” katanya usai menghadiri konferensi pers dukungan Jaringan Kyai Santri Nasional (JKSN) Jawa Barat di Bandung pada Selasa malam, 6 November 2018.

Berdasarkan hasil riset sejumlah lembaga survei, kata Khofifah, memperlihatkan bahwa tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf mesti mengoptimalkan sosialisasi pada kalangan-kalangan tertentu.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga

Jawa Barat memang menjadi provinsi basis Partai Keadilan Sejahtera yang cenderung mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun Khofifah menolak mengomentari kenyataan itu, melainkan mengingatkan bahwa kinerja tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf mesti dimaksimalkan.

Menurutnya, hasil survei menunjukkan Jawa Barat yang masuk bagian dari sembilan provinsi strategis pemenangan Jokowi-Ma’ruf memiliki pekerjaan rumah yang harus melibatkan semua pihak, secara struktural maupun kultural.

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

Mantan Menteri Sosial itu mengaku sudah berkonsultasi dengan sejumlah lembaga survei yang meriset peta dukungan di sembilan provinsi utama. Didapati data bahwa pemilih muslim mencapai 87,5 persen dan kalangan milenial atau pemilih muda 52 persen.

“Kami sudah mendapatkan persentasi detail. Saya sudah mengajak beberapa tim inti untuk mendengarkan hasil survei dan tentu yang saya tanya spesifik, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, kemudian Sulawesi Selatan. Tentu hasilnya tidak untuk di-share ke teman-teman,” ujarnya.

Tujuh puluh persen

Jaringan Kyai Santri Nasional (JKSN) mengklaim mampu bersumbangsih 70 persen suara untuk Jokowi-Ma’ruf di Jawa Barat. Jaringan organisasi Islam di Jawa Barat yang mengakar hingga perdesaan menjadi modal untuk memastikan dukungan bagi Jokowi.

“Kita sudah punya jaringan organisasi dari provinsi, dikembangkan ke kabupaten/kota, kemudian di kecamatan sampai kelurahan, sampai titik RT/RW; dari situ modalnya,” kata Ketua JKSN Jawa Barat Ella M Komala dalam kesempatan yang sama.

Khofifah Anggap Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di Jawa Barat Belum Maksimal

Selain memanfaatkan ormas-ormas Islam, Ella juga mengoptimalkan peran ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Dia mengklaim, lebih 20 ribu majelis taklim siap diarahkan untuk Jokowi-Ma’ruf.

JKSN, kata Ella, tidak akan terlalu berfokus pada kalangan pesantren. Sebab kalangan itu, yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama, dipastikan mendukung Jokowi-Ma’ruf.

“Kebanyakan pesantren-pesantren itu, kan, nahdliyin (warga NU), otomatis kalau nahdliyin sudah punya rasa tanggung jawab secara pribadinya masing-masing, selain tanggung jawab jam’iyah harus memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin,” katanya.

Ella tak khawatir dengan pasangan Prabowo-Sandi yang mengusung slogan emak-emak. “Kita juga emak-emak, ustazah-ustazah, yang insya Allah power-nya lebih. Pokoknya sangat berkualitas dalam hati, rasa tanggung jawabnya besar, terutama bapaknya NU,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya