Relawan Prabowo Diminta Waspadai Genderuwo Hukum dan Intelijen

Anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said.
Sumber :
  • Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandi

VIVA – Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, meminta para relawan untuk mewaspadai adanya genderuwo hukum dan intelijen yang berseliweran saat tahun politik 2019.

Sudirman Said Ungkap Timnas Amin Siap Gugat Hasil Pemilu 2024 ke MK

“Kan Genderuwo ini segala sesuatu yang tidak nampak, tapi dirasakan menakutkan. Jadi itu bisa berasal dari mana saja, kemarin Pak Sandi bicara genderuwo ekonomi, tapi jangan lupa ada genderuwo hukum juga, orang-orang yang harusnya netral kemudian menggunakan kewenangannya untuk menekan,” katanya usai deklarasi relawan pendukung Prabowo-Sandi se Karesidenan eks Semarang, Minggu, 11 November 2018 di Kota Semarang.

Sudirman mengungkapkan,  maksud dari adanya genderuwo hukum bisa datang dari berbagai kalangan, utamanya aparat keamanan, penegak hukum sampai aparat intelijen.

Sudirman Said soal Rencana Pertemuan JK-Megawati: Itu Pribadi, Kita Tak Bisa Cawe-cawe

“Kita ingin mengingatkan pemilu hasilnya baik kalau aparat, baik aparat keamanan, penegak hukum dan intelijen itu netral. Kita itu pemberi warning, juga memberi semangat pada masyarakat,” katanya.

Selain itu, Sudirman Said meminta aparat berhati-hati dengan sikap memanfaatkan aparat hukum dan intelijen untuk kepentingan politik. Karena hal itu tidak sejalan dengan prinsip demokrasi.

Timnas Amin: Kekuasaan Berpeluang Corrupt, Kalah Jadi Penyeimbang

"Demokrasi akan sehat jika aparat negara netral. Hukum dan intelijen harus digunakan untuk kepentingan negara. Bukan kepentingan kelompok atau kandidat tertentu," ujar Sudirman.

Dalam kesempatan itu Sudirman kembali menyatakan optimistismenya, pasangan Prabowo-Sandi bisa memenangkan Pilpres, utamanya di Jateng. Sambutan masyarakat Jateng terhadap pasangan nomor urut 02 sangat luar biasa.

"Insya Allah perolehan suaranya lebih besar dari hasil Pilgub 2018 lalu," katanya.

Akan Memperoleh Suara 42 Persen.

Para relawan dari 25 komunitas di se-eks Karesidenan Semarang tidak saja melakukan deklarasi dukungan, mereka juga melakukan saweran untuk membantu perjuangan Prabowo-Sandi di Jateng. Setelah melakukan saweran, para relawan kemudian menyerahkan uang sumbangan sebanyak Rp5.617.000 kepada Sudirman Said.

“Tadi ada inisiatif relawan untuk saweran. Meskipun hasilnya tak seberapa, namun poinnya adalah semangat mendukung perjuangan, karena demokrasi adalah partisipasi dari warga. Ini menjadi energi untuk Prabowo-Sandi, tadi spontan dan itu di mana-mana ada,” katanya.

Tapi Sudirman Said lantas mengembalikan uang tersebut untuk kegiatan relawan PADI eks Karesidenan Semarang. Dia mengapresiasi saweran yang dilakukan para relawan tersebut. Dia mengatakan hal itu adalah inisiatif yang positif dan akan makin menggelorakan semangat juang relawan di daerah lain.

Dia mengatakan, kekuatan relawan adalah kekuatan mandiri yang akan memberikan sumbangsih besar bagi kemenangan Prabowo-Sandi.

“Lokomotifnya makin banyak makin bagus. Dan saya kira akan sangat mengharapkan dukungan dari relawan, selain parpol yang akan kerja. Sebetulnya relawan tak bisa digerakkan oleh calon, mereka mandiri. Tugas kita merespons, mengakomodasi seluruh elemen untuk bekerja bersama,” katanya.

Lebih lanjut Sudirman mengatakan, pihaknya sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Sandi di berbagai kota di Jateng. Seperti di Solo Raya, Kebumen, Banyumas Raya, Tegal. Belum lama ini di Rembang dan hari ini di Semarang.

Komunitas relawan pendukung Prabowo-Sandi yang hadir diantaranya, PADI Jateng, komunitas syariah 212, Front Pembela Islam (FPI), Ruang Sandi, Roemah Djoeang, Forum Umat Islam (FUIS), Komunitas emak-emak Permak Bodi, Rhomas for PAS, Jaringan Pribumi, Goprabu, dan berbagai komunitas lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya