VIDEO: Kala Kiai Ma'ruf Sebut Orang Buta dan Budek

Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA - Pernyataan kontroversial kembali dilontarkan oleh elite politik kubu Joko Widodo. Kali ini calon wakil presidennya, Ma'ruf Amin, yang menjadi aktor.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Ketua Rais Aam non aktif PBNU itu mengucapkan istilah buta dan budek saat hadir dalam acara kampanye Pilpres 2019. Ma'ruf tengah menyasar mereka yang sering mengkritik kinerja Presiden Jokowi yang menurutnya prestasinya sudah terang benderang.

"Apa yang telah dilakukan Pak Jokowi selama ini ternyata telah memberikan manfaat, telah memberikan kebaikan, telah memberikan kebahagiaan, kesejahteraan, telah memberikan maslahat kepada seluruh rakyat Indonesia. Rakyat di Papua, sudah merasakan itu. Karena itu, kalau ditanya, rakyat Papua, jalan ini punya siapa? Punya Pak Jokowi. Rumah itu punya siapa, punya Pak Jokowi. Dana yang mengalir ke desa punya Pak Jokowi," kata dia.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Selagi orang yang matanya, matanya kenapa, buta, atau telinganya budek, tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, kenyataan yang ada. Karena itu, maka harus dibukakan matanya, harus juga telinganya dibolongi, supaya mendengar, supaya melihat dan saya kira seniman jalanan sejak hari ini akan mulai membuka telinga-telinga yang budek-budek itu," lanjutnya.

Tonton videonya di sini.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Kata-kata itu segera mengundang reaksi dari publik di Tanah Air. Dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga, mereka mengkritik Ma'ruf karena sudah mengucapkan kata-kata yang dianggap tidak pantas. Terlebih, Ma'ruf adalah seorang kiai sepuh.

Namun bagi kubu Jokowi-Ma'ruf, perkataan Ma'ruf itu hanyalah kiasan. Mereka menyebut kiasan itu seperti yang tertulis di surat Al-Baqarah.

Sebelumnya, Jokowi sudah terlebih dahulu menyebut istilah politikus sontoloyo, dan juga politik genderuwo. Entah kata-kata apalagi nanti yang terlontarkan. Kita nantikan saja bersama-sama. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya