Kubu Prabowo: Bisa Saja 'Raja Jokowi' Dibuat Sendiri Terus Diviralkan

Poster yang disebut bergambar Raja Jokowi berada di Jawa Tengah.
Sumber :
  • pbs.twimg.com

VIVA – Kubu pendukung Joko Widodo masih merasa poster bergambar Raja Jokowi dibikin oleh kubu lawan. Tapi juru kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Nizar Zahro, meminta mereka tidak gegabah menuding koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga Uno yang membuat poster tersebut.

Pembangunan 1 Kota IKN Vs 40 Kota, Apa Rugi dan untungnya?

"Tuduhan tanpa bukti bisa masuk ranah fitnah, dan kami bisa saja laporkan ke aparat hukum," kata Nizar ketika dihubungi, Rabu, 14 November 2018.

Namun, dia menegaskan timnya tidak akan melaporkan fitnah tersebut. Dia mengaku sebagai sesama politikus, pihaknya akan mencoba menasihati politikus-politikus di timses Jokowi untuk bertindak berdasarkan aturan hukum.

5 Poin Penting Kunjungan Jokowi ke Afrika

"Mekanismenya sudah ada. Jika merasa dirugikan, tinggal lapor ke instansi terkait saja. Ada Bawaslu, ada polisi. Tidak elok melontarkan fitnah tanpa bukti," ujar Nizar.

Nizar menegaskan, koalisi Prabowo-Sandi bisa saja menuduh balik timses Jokowi yang sebenarnya membuat poster itu. Tetapi, jika merasa dirugikan, koalisi Prabowo justru akan menyerahkan masalah ini ke instansi yang terkait.

Rocky  Gerung Seorang Republikan

“Kami bisa saja menuduh bahwa pemasangan tersebut dilakukan oleh mereka sendiri, kemudian dicopot sendiri dan diviralkan sendiri. Tapi yakinlah kami tidak menuduh hal tersebut kepada Anda," kata Nizar.

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai pemasangan gambar Jokowi yang dicitrakan sebagai raja dilakukan secara terorganisir oleh lawan politik. Ia menyebut, poster itu untuk menggerus citra dan elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden petahana.

"Ada satu kegiatan yang terencana, tujuannya adalah menggerogoti elektabilitas Pak Jokowi, begitu pula dengan PDIP. Bahwa seakan-akan Pak Jokowi itu orang yang gila kekuasaan, orang yang mau disembah-sembah seperti raja, melakukan segala sesuatu untuk mempertahankan kekuasaannya," kata Karding di Rumah Cemara, Jakarta, Rabu, 11 November 2018. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya