Ketua KPU: Pemilu 2019 Berhemat Rp548 Miliar

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman (tengah).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman menyebut telah mengecek kesiapan para personel mulai dari tingkat pusat maupun daerah guna Pemilu 2019 mendatang. Hal itu dia katakan dalam rapat konsolidasi persiapan Pemilu 2019.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Setelah melakukan pengecekan, pihaknya berencana merekrut 1.309 personel tambahan. Hal itu dilakukan karena banyaknya para penyelenggara Pemilu di daerah yang akan habis masa jabatannya.

"Kurang lebih kalau hadir semua ada sekitar 3.500 delegasi yang berkumpul di ruangan ini terdiri dari ketua dan anggota KPU lima orang dan satu orang sekretaris di masing-masing satuan kerja," kata dia di Ecovention Park Ancol, Jakarta Utara, Sabtu 17 November 2018.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Sejauh ini, dia mengatakan ada 12 kabupaten dan kota yang belum lengkap personelnya. Daerah-daerah yang masih kekurangan personil tersebut akan segera diisi.

Lebih lanjut dia menegaskan seluruh penyelenggara Pemilu di Sulteng sudah siap bertugas. Walau, diketahui beberapa waktu lalu terkena bencana alam. 

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Kami lakukan pengecekan hingga ke tingkat kecamatan, seluruh PPK, lima orang di kecamatan itu sekarang masih tiga orang. Tapi seluruhnya masih utuh, masih ASN, masih 100 persen jumlahnya dan siap menjalankan tugas. Mereka menyatakan seluruh kecamatan siap  dan jumlahnya utuh," ujarnya.

Arief memastikan tidak ada anggaran yang kurang dalam menyambut Pemilu 2019 mendatang.

"Pertama kita mengukur apakah anggaran untuk Pemilu 2019 sudah ada, sudah cukup dan siap digunakan atau tidak. Dan tidak satupun dari perwakilan baik satker provinsi maupun satker kabupaten atau kota menyatakan tidak ada anggarannya. Jadi setidaknya faktor pertama KPU siap karena anggarannya sudah ada," ujarnya lagi.

Lebih Hemat

Sementara itu, Arief mengklaim Pemilu 2019 menghemat anggaran hingga Rp548 miliar dibanding pemilu 2014 sebelumnya. Kata dia, penghematan terjadi dari anggaran logistik di mana ada 9 barang yang dipesan melalui pengadaan e-katalog. 

"KPU melakukan penghematan dari anggaran logistik yang di anggaran 2018 itu kurang lebih sekitar 548 miliar. Jadi kita akan dorong pada saatnya nanti seluruh logistik pemilu harus diadakan melalui e-katalog. Supaya terjadi penghematan yang luar biasa besar," kata dia.

Dia menambahakan, dari 34 provinsi, baru 28 provinsi data pemilih yang selesai. Tinggal enam provinsi yang akan segera diselesaikan.

"Sisa 6 provinsi yang harus menyelsaikan dan menyempurnahkan pemukhtahiran data pemilihnya," ucap Arief.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk pengamanan dari pihak aparat keamanan dan piihak pengamanan Pemilu juga dipastikan sudah siap. Pihaknya terus intensif komunikasi dengan pihak kepolisian minta mereka menempatkan petugas di masing-masing satuan kerja. 

"Jadi untuk mendukung pengamanan sebagaimana perintah undang-undang mulai dari produksi, distribusi dan penyimpanan logistik itu KPU kerjasama dengan kepolisian. Insyaallah dalam waktu dekat kita perbarui MoU yang sudah ada," ujar dia menyudahi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya