Tim Jokowi Nilai Level Muhammadiyah Turun Kalau Ikuti Amien

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menilai, level Muhammadiyah akan turun jika menyatakan sikap ke calon presiden tertentu. Hal itu merespons Amien Rais yang ingin Muhammadiyah berpihak kepada salah satu capres.

Dedie Rachim Kabarkan Idul Fitri Tingkat Kota Bogor Digelar Bersamaan 10 April

"Kalau meminta katakanlah ketua umum PP Muhammadiyah atas nama Muhammadiyah untuk bersikap kepada capres-cawapres tertentu, apakah ke Pak Jokowi ataupun Pak Prabowo, menurut saya ya itu problemnya. Itu akan menurunkan level high politik Muhammadiyah," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 21 November 2018.

Dia mengatakan, politik kebangsaan Muhammadiyah nanti akan menjadi level politik praktis. Menurut dia, Muhammadiyah jangan terjebak kepentingan sesaat pemilihan presiden.

6 Perguruan Pencak Silat Indonesia Tersebar di Dunia, Ada Muhammadiyah

"Jangan karena demi kepentingan sesaat pilpres, sekali lagi baik kepentingan Pak Jokowi KH Ma'ruf Amin atau Pak Prabowo-Sandi kemudian Muhammadiyahnya terdegradasi, jangan ya," ujar Arsul.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan ini menilai, sikap Muhammadiyah dari pilpres ke pilpres sejauh ini sudah benar. Dia berharap Muhammadiyah menjaga tradisi itu.

Menteri Muhadjir: Idul Fitri Tahun Ini Hampir Bisa Dipastikan Jatuh pada 10 April

"Kami sangat menghargai, sangat menghormati sikap PP Muhammadiyah yang menjaga sikap politiknya itu pada tataran high politik, politik kebangsaan. Bukan politik praktis yang mengarahkan katakanlah warga Muhammadiyah untuk milih A, milih B," kata Arsul.

Senada, Wakil Sekretaris TKN, Raja Juli Antoni menilai, sikap Amien tersebut menujukkan kepentingannya dan memaksakan Muhammadiyah keluar dari jalur untuk berpolitik praktis. Sehingga pernyataan Amien berlebihin ingin menjewer Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir karena membebaskan pilihan warganya di pemilu.

"Sikap Pak Amien mengubur semangat independensi dan netralitas yang dipegang teguh Muhammadiyah selama ini," kata mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah ini di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Rabu 21 November 2018.

Antoni mengatakan, sebaiknya Amien fokus mengurusi Partai Amanat Nasional dan jago pasangan mereka usung Prabowo Subianto- Sandiaga Uno. Menurut dia, pernyataan Amien itu seolah menunjukkan dirinya bukan seorang tokoh besar.

"Menurut saya, selain blunder, pernyataan pak Amien akan membuat warga Muhammadiyah marah dan hilang kepercayaan kepada beliau," kata Antoni yang merupakan Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf.

Sebelumnya, sikap Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang membebaskan warga Muhammadiyah dalam memilih calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2019, dikritik Amien Rais.

Penasihat PP Muhammadiyah itu menilai, Haidar Nasir telah melakukan penyelewengan. Hal itu disampaikan Amien saat Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, Selasa, 21 November 2018.

"Kalau ada Ketua Muhammadiyah mengatakan untuk pileg, monggo pilihan masing-masing, itu masih diampuni Allah, masih masuk akal. Tapi kalau pilpres, itu namanya bukan fatwa. Akan saya jewer keras nanti kalau ada seperti itu," ujar Amien. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya