Timses Pastikan Tak Ada Kesepakatan Tertentu Tomy Winata Dukung Jokowi

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani.
Sumber :
  • Eduward Ambarita/VIVA.co.id

VIVA – Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin membenarkan kabar bergabungnya pengusaha Tomy Winata untuk Pilpres 2019. Hanya saja, hal itu belum secara resmi disampaikan ke tim kampanye.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"TKN sudah mendengar. Kalau tahu sudah ketemu, nanti. Wong belum ketemu," kata Wakil Ketua TKN Arsul Sani saat ditemui di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Rabu 28 November 2018.

Arsul memastikan, bergabungnya bos Artha Graha itu tidak ada kesepakatan tertentu yang telah dijanjikan. Menurutnya, banyak alasan banyak pengusaha atau pun kelompok yang ingin merapat karena melihat program dan visi-misi Jokowi dan Ma'ruf selaku kandidat.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Tim kampanye pun menggalang dukungan tidak melulu menyasar tokoh atau pengusaha besar, tapi juga melibatkan partisipasi masyarakat seluas-luasnya.

"Kami melihatnya karena Pak Jokowi menghadirkan ‘continues program,’ kebijakan, apa yang sedang dilakukan untuk ke depan. Sementara, yang sebelahnya belum menghadirkan program kebijakan alternatif detil yang bisa meyakinkan pengusaha. Kita sih melihatnya sih seperti itu saja," ujarnya.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Sebelumnya kabar Tomy Winata bergabung terlihat pada foto dengan memamerkan kaus berwarna putih bertuliskan 'Jokowi-Amin Indonesia Maju 01'.

Foto tersebut diketahui, saat Tomy hadir pada acara jalan santai di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu 25 November 2018. Tomy juga memperlihatkan gestur jempol pada tangannya, simbol pasangan Jokowi-Ma'ruf saat foto bersama. (ren)
 

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024