- VIVA/Ridho Permana
VIVA – Lingkaran Survei Indonesia atau LSI pimpinan Denny JA menilai calon presiden Prabowo Subianto merasa lebih diuntungkan ketika calon pemilihnya mengakses media sosial atau berita-berita yang dibuat tim kampanyenya.
Analisis LSI merespons pernyataan Prabowo yang menuding banyak media tidak menjadikan kegiatan Reuni Akbar Mujahid 212 sebagai berita utama. Berita yang dibuat tim kampanye itu dinilai tidak lebih banyak tendensiusnya kepada Prabowo-Sandi.
"Dilihat dari satu sisi, tidak bisa menyatakan bahwa Prabowo ingin menggiring opini masyarakat untuk tidak memercayai media mainstream, untuk lebih memercayai berita-berita yang dibuat tim pemenangan Prabowo-Sandi di media sosial," kata peneliti LSI Rully Akbar di Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018.
Menurut Rully, barangkali Prabowo lebih merasa diuntungkan ketika mereka para pemilihnya mengakses dari media sosial atau berita-berita yang dibuat tim kampanye daripada media arus utama yang dianggap lebih banyak tendensi negatifnya.
Jika ucapan Prabowo itu menjadi isu besar, kata Rullu, tentu akan ada pengaruh elektoralnya. Tapi jika hanya menyeruak seperti angin lalu, maka tidak akan ada efek.
"Kalau ini menjadi isu besar bisa jadi akan ada pengaruh elektoralnya, tapi kalau ketika isu ini hanya menyeruak begitu saja, secara otomatis tidak akan ada efek elektoralnya," katanya.