LSI Sebut Program Prabowo Paling Rendah Diketahui Publik

Prabowo-Sandiaga Uno Daftarkan Diri ke KPU
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Lingkaran Survei Indonesia atau LSI pimpinan Denny JA tentang tingkat pengetahuan publik terhadap program kampanye dua pasangan calon presiden dan wakil presiden selama dua bulan pertama masa kampanye.

Surya Paloh Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem Jadi Gabung Koalisi?

Hasilnya, sebagaimana disampaikan peneliti Rully Akbar, pengetahuan masyarakat pada program-program kedua pasangan capres-cawapres masih relatif rendah. Enam program utama Joko Widodo-Ma'ruf Amin diketahui hanya 50 persen calon pemilih, sementara lima program Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diketahui hanya 30 persen pemilih.

"Dari enam program kerja Jokowi, dikenal atau diketahui di atas 50 persen pemilih. Namun dua bulan kampanye, program itu belum maksimal dikampanyekan. Buktinya tak ada satu pun program di atas yang terbaca dalam media monitoring," kata Rully di kantornya di Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018.

Jusuf Kalla Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Terima Kenyataan

Lima program kerja Prabowo-Sandi, kata Rully, belum masif terdengar. Bahkan rata-rata hanya di bawah 30 persen yang mengaku pernah mendengar atau mengetahuinya.

Berikut ini persentase tingkat pengenalan publik pada program-program Jokowi dan Prabowo:

Bakal Hijrah ke IKN, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Pakai Mobil Dinas Listrik?

Program Jokowi:

1. Kartu Indonesia Sehat (KIS), didengar 90,0 persen;
2. Kartu Indonesia Pintar (KIP), didengar 87,6 persen;
3. Beras Sejahtera (Rastra), didengar 69,0 persen;
4. Program Keluarga Harapan (PKH), didengar 66,1 persen;
5. Pembangunan infrastruktur, didengar 59,4 persen;
6. Pembagian sertifikat tanah, didengar 55,3 persen.

Program kerja Prabowo:

1. OK OCE dinasionalkan, didengar 25,6 persen;
2. Gerakan emas minum susu, didengar  23,5 persen;
3. Melarang impor, didengar 18,7 persen;
4. Menaikan gaji PNS, didengar 13,5 persen;
5. Mengangkat guru honorer, didengar 10,2 persen;

LSI melakukan pengumpulan data pada 10-19 November 2018. Untuk metode sampling memakai multistage random sampling dengan jumlah responden awal 1.200 responden. Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner margin of error +/- 2,9 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya