Survei: Mahasiswa di Jawa Barat Tidak Termakan Isu Jokowi Kader PKI

Koordinator tim survei Kaukus Mahasiswa, Indra, dalam konferensi pers pemaparan hasil surveinya di Bandung, Jumat, 7 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Lembaga Survei Kaukus Mahasiswa merilis hasil survei tingkat keikutsertaan pemilih mahasiswa dalam pemilu 2019. Figur kandidat calon presiden maupun calon wakil presiden serta pengalaman partai politik dalam pemilu legislatif dinilai berpengaruh pada tingkat keikutsertaan mahasiswa menggunakan hak suaranya.

Kaukus mensurvei 400 mahasiswa delegasi dari kampus di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dalam waktu sebulan, yaitu November 2018, menggunakan metode random sampling dengan margin of error mencapai tiga persen.

Berdasarkan survei itu, tercatat 65 persen mahasiswa memastikan menggunakan hak suaranya pada April 2019, sedangkan 25 persen menyatakan tidak akan memilih, dan 10 persen menyatakan pikir-pikir.

Sinopsis Film Kupu-Kupu Kertas, Kisah Cinta Amanda Manopo Terhalang Konflik NU dan PKI

“Ternyata angka golput di kalangan mahasiswa cukup tinggi. Alasannya jika terpilih hanya mementingkan kepentingan pribadi, kemudian banyak terjadi korupsi, dan kinerjanya tidak terasa oleh rakyat,” kata koordinator tim survei Kaukus Mahasiswa, Indra, dalam konferensi pers pemaparan hasil surveinya di Bandung, Jumat, 7 Desember 2018.

Isu pilpres di kalangan mahasiswa, kata Indra, memberikan pengaruh kuat dalam menentukan pilihannya. Bahkan, isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terus menyerang Jokowi menjadi sorotan di kalangan mahasiswa dibandingkan Prabowo.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Hasil survei menunjukan, para mahasiswa itu menilai kans politik Jokowi di pilpres sangat tergantung kepada para caleg. “Itu kaitannya dengan kinerja Pak Jokowi dengan caleg yang muncul, ternyata kepercayaan mahasiswa kepada Jokowi ini masih ada,” ujarnya.

Bahkan, dengan isu PKI yang muncul dan menjadi sorotan mahasiswa, dinilai menjadi tantangan bagi Jokowi maupun Prabowo untuk meyakinkan mereka menjelang pemilihan.

“Kalau isu PKI itu lumayan merusak akal pikir; isu hoax yang tidak ada kebenarannya namun diberitakan, diisukan. Pengaruh mahasiswa ini cukup besar, suara mahasiswa masih (layak) didengarkan,” katanya.

Para responden juga menunjukkan kesukaannya dalam memilih partai pada Pileg 2019. Di antranya, pilihan mahasiswa ini yaitu PDIP mencapai 20 persen, PKS 16 persen, Gerindra 10 persen dan sisanya terbagi rata kepada partai lainnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya