- VIVA/Lilis Khalisotussurur
VIVA - Ketua Badan Pengawas Pemilu, Abhan mengklaim institusinya sudah siap menghadapi perhelatan akbar pesta demokrasi lima tahunan, yaitu pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang akan digelar pada 17 April 2019.
Meskipun Pemilu 2019 kali ini jauh berbeda dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya, Bawaslu sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk mengawasi perjalanan pesta demokrasi tersebut.
"Secara kelembagaan jajaran panwas akan lengkap sampai pengawas TPS (tempat pemungutan suara). Bawaslu juga sudah membuat 26 Perbawaslu (peraturan Bawaslu) untuk pengawasan pemilu dan masih akan ada enam Perbawaslu yang disiapkan, sehingga akan ada 32 Perbawaslu," kata Abhan dalam acara Rakornas Bawaslu seluruh Indonesia di Hotel Mercure, Ancol, Senin, 10 Desember 2018.
Ia melanjutkan, Bawaslu juga sudah melantik seluruh jajaran di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Selain itu, lanjut Abhan, lembaganya juga membentuk pengawas tingkat kecamatan yang beranggotakan tiga orang dengan total jumlah pengawas tingkat kecamatan (Panwascam) sebanyak 21.603 Panwascam.
"Di tingkat desa Panwas kelurahan ada 83.436 orang. Ditambah satu orang pengawas untuk di TPS," ujarnya.
Ia menambahkan, pengawas di tingkat TPS akan dibentuk H-23 sebelum pelaksanaan Pemilu 2019. Dengan masa kerja yang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya, yaitu hanya satu bulan.
Terkait dengan masa kerja pengawas di tingkat TPS itu, Abhan menyatakan, Bawaslu tidak dapat mempekerjakan dengan masa waktu enam bulan, karena terbentur dengan anggaran. "Semoga ini dapat mengoptimalkan pengawasan," tuturnya. (asp)
Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas
Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.
