Aktif Blusukan ke Pasar Bisa Dongkrak Elektabilitas Jokowi

Ilustrasi Jokowi di Pasar
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Dinamika kampanye Pilpres 2019 diwarnai dengan isu terkait harga kebutuhan pasar tradisional. Isu ini dinilai populis karena membidik suara masyarakat bawah yang dilakukan pasangan petahana Jokowi-Maruf Amin dan penantang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Direktur Eksekutif Tali Foundation, Jusman Dalle meenganalisis isu pasar tradisional yang dilakukan capres Jokowi dengan cawapres penantang Sandiaga menjadi ciri khas kampanye pilpres kali ini. Jokowi dan Sandi yang mewakili dua pasangan seperti memperlihatkan rivalitas soal perdebatan kondisi harga kebutuhan pokok di pasar tradisional.

"Rivalitas capres Jokowi dan cawapres Sandiaga Uno yang saling balas berkunjung ke pasar tradisional merupakan hal baru. Pasar rakyat ini jadi arena Jokowi dan Sandi merebut suara masyarakat bawah," kata Jusman dalam keterangannya, Senin, 10 Desember 2018.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Jusman menilai dua pasangan calon sadar karena pasar tradisional merupakan sentra ekonomi rakyat. Isu harga di pasar juga menjadi salah satu dari berbagai isu ekonomi yang mainkan dalam strategi kampanye dari dua kubu. Mulai daya beli sampai stabilitas harga sembako menjadi tema yang diperdebatkan.

"Kontestan pilpres hadir di pasar tradisional berdampak positif karena simbol ekonomi dasar rakyat menuai sorotan pemberitaan masif," tutur Jusman.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Terkait dengan isu harga sembako di pasar, menurut dia, hal ini justru menguntungkan Jokowi sebagai capres petahana. Salah satunya, membuat Jokowi kembali lagi aktif blusukan langsung ke masyarakat. "Meski memang terkesan terbawa irama permainan lawan karena diawali cawapres Sandi," katanya.

Kemudian, Jusman menyebut sejak dari Wali Kota Solo hingga Gubernur DKI, Jokowi dikenal dengan blusukan. Gaya khas Jokowi ini harus kembali aktif dalam kampanye yang tersisa kurang lima bulan. Isu harga pasar juga lebih baik dalam kampanye karena menyangkut kepentingan rakyat.

"Dengan memancing Jokowi agar terus turun ke bawah bisa saja membangkitkan memori publik akan resistensi terhadap gaya kepemimpinan elitis," tutur Jusman.

Baca: Jokowi: Enggak Pernah ke Pasar Kok Komentari Harga Bahan Pokok

Lebih lanjut, kata dia, dengan intensitas blusukan ke pasar akan berdampak positif terhadap Jokowi sebagai capres petahana untuk mendongkrak elektabilitasnya. Dengan sasaran pasar, Jokowi secara riil bisa paham kehidupan ekonomi rakyat.

Selain itu, menurutnya penting juga karena sebagai petahana Jokowi jangan terlalu mengandalkan laporan dari jajaran pembantu di pemerintahannya.

"Dari gelanggang pasar tradisional, malah bisa berbalik jadi senjata bagi petahana karena populis," jelasnya.

Baca: Kutip Harga dari Pedagang Pasar, Sandiaga Balas Sindiran PDIP

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya