PAN Tak Kuasa Sanksi Pengurus Kalsel Membelot Dukung Jokowi

Bendera Partai Amanat Nasional
Sumber :
  • VIVA.co.id / Eduward Ambarita

VIVA – Pimpinan pusat Partai Amanat Nasional berterus terang tak kuasa menyanksi pengurus di Kalimantan Selatan yang membelot dari kebijakan pusat dengan deklarasi mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Padahal, keputusan tertinggi partai itu mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

PKS Bakal Gelar Halal Bihalal Sabtu, Prabowo-Gibran dan Semua Parpol Diundang

Pimpinan pusat PAN di Jakarta mengaku dilematis menyikapi deklarasi Ketua PAN Kalimantan Selatan, Muhidin, mendukung Jokowi-Ma'ruf. Sebab, PAN membutuhkan sosok Muhidin yang diakui ketokohan dan kecakapan berpolitiknya.

"PAN sangat membutuhkan kepemimpinan Pak Muhidin di Kalsel, dan kami sadari itu; kami sadari ketokohannya, background-nya, pengalaman politiknya," kata Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan di kompleks parlemen di Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018.

Waketum Nasdem Ahmad Ali Temui Prabowo Minta Dukungan Maju Pilgub Sulteng

Menurut Bara, pimpinan pusat di Jakarta memang masih mengkaji persoalan pernyataan sikap Muhidin. Tetapi, belum ada keputusan apa pun sejauh ini, meski bisa saja sekretaris jenderal mengumumkannya dalam dua-tiga hari mendatang.

Bara tidak memastikan Muhidin akan dipecat dari keanggotaan PAN. Dia hanya menegaskan bahwa pimpinan pusat pasti akan tetap menjaga kehormatan Muhidin. "Di samping juga kita bisa menjaga kehormatan partai," katanya.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Muhidin dalam kapasitasnya sebagai ketua PAN Kalimantan Selatan mengumumkan sikapnya mendukung Jokowi-Ma'ruf di Banjarmasin, Minggu, 9 Desember 2018. Muhidin mengklaim mayoritas masyarakat Kalimantan Selatan merasakan perubahan semasa dipimpin Jokowi-Jusuf Kalla. (art)

Anies hadiri acara penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024