- VIVA/Daru Waskita
VIVA – Organisasi taktis Alumni UGM Pendukung Jokowi-Amin mencibir ambisi tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menguasai basis utama pendukung kubu lawan mereka di Jawa Tengah.
Menurut Budi Setiyono, Koordinator Alumni UGM Pendukung Jokowi-Amin, keinginan kubu Prabowo-Sandiaga yang mereka klaim akan menguasai 'kandang banteng' itu sebenarnya wajar saja. Tetapi, katanya, itu ambisi kosong yang mustahil terwujud.
"Saya kira, bolehlah mereka punya keinginan menguasai 'kandang banteng' namun mereka hanya bermimpi," kata Budi di Yogyakarta, Jumat, 14 Desember 2018.
Budi mengingatkan, selain karena alasan bahwa Jawa Tengah sedari dulu memang basis PDIP dan salah satu wilayah andalan Jokowi-Ma'ruf, provinsi itu dipimpin gubernur Ganjar Pranowo, kader PDIP. Ganjar bahkan menjadi Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Yogyakarta.
Sebagian besar anggota Kagama, dia mengklaim, solid mendukung Jokowi-Ma'ruf. Kagama pun memiliki program dan data yang valid untuk bersumbangsih pada pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 01 itu.
Dia juga mengoreksi asumsi kubu Prabowo bahwa hasil pemilihan gubernur Jawa Tengah 2018 menunjukkan Jawa Tengah sebenarnya tak mayoritas mendukung Ganjar Pranowo. Dibuktikan, misal, pasangan Ganjar-Taj Yasin meraih 10 juta suara, sementara rival mereka Sudirman Said-Ida Fauziyah memperoleh 3 juta suara, selisih yang dianggap tak terlalu banyak.
Budi berargumentasi, perolehan suara Sudirman-Ida itu karena mereka didukung Gerindra, PAN, PKS, dan PKB. Sementara PKB, dalam pemilu presiden 2019, mendukung Jokowi-Ma'ruf, bukan tetap di barisan koalisi Gerindra yang menyokong Prabowo-Sandiaga.
"Pilkada tidak bisa menjadi patokan karena partai sangat cair namun di pilpres sudah jelas, suara PKB pasti ke Jokowi-Ma'ruf Amin," ujarnya.