- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mempertanyakan sikap sejumlah pihak yang terkesan takut kehilangan kekuasaan. Padahal sebuah jabatan atau kekuasaan sifatnya sangat temporer atau tidak akan ada yang permanen.
"Kenapa orang pada takut ganti presiden? Ganti pengemudi itu biasa. Kalau mau ganti pilot,yang pilotnya itu harus andal, harus bisa mengemudikan pesawat dan selain andal harus punya karakter dan akhlak yang baik. Ini tanggung jawabnya besar," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat 14 Desember 2018.
Ia menjelaskan alasannya kembali maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019 bukan ingin berkuasa di Indonesia. Tapi hanya membantu Indonesia menjadi negara yang berdaulat dalam segala hal.
"Yang diperjuangkan di 2019 adalah untuk merebut kembali kedaulatan bangsa Indonesia. Merebut kembali masa depan kalian, anak-anak kalian, dan cucu-cucu kalian," ujar Prabowo.
Prabowo pun mengingat pesan ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo yang akan dipegang teguh saat dipercaya menjadi Presiden RI mendatang. Ayahnya berpesan agar jangan mencuri uang rakyat.
"Bapak saya pernah menjadi menteri, tetapi bapak saya selalu mengajari Jangan sekali-kali mencuri uang rakyat," kenang Prabowo.
Karena itu, menurutnya, kontestasi pilpres saat ini bukan soal memperebutkan kekuasaan. Melainkan upaya untuk mengembalikan kedaulatan bangsa di segala sektor. Bagi Prabowo, saat ini kepentingan pribadinya sudah selesai.
"Saya di sini minta mandat bukan karena saya ingin berkuasa untuk Prabowo. Prabowo itu tidak penting. Prabowo sudah dapat rezeki dari Tuhan. Prabowo itu sekarang hanya ingin jadi alat. Saya ingin memperbaiki ini semua bersama kalian," terangnya.
