PDIP: Pak Jokowi Kerjanya Nyata, Kalau Sebelah Hura-hura

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Djarot Saiful Hidayat saat menengok sentra kerajinan tangan Kedai Kreasi Omak di kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Minggu, 16 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mengklaim program pemberdayaan desa yang didukung Dana Desa selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, banyak membantu masyarakat di wilayah paling kecil.

Mendagri Tito: Perangkat dan Kepala Desa Tidak Dapat THR

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Djarot Saiful Hidayat mengatakan itu, ketika dia menengok sentra kerajinan tangan Kedai Kreasi Omak di kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Minggu 16 Desember 2018.

Djarot mengamati industri rumahan itu aktif menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama melibatkan kalangan ibu.

UU Desa Disahkan, Para Kades Rayakan dengan Joget Dangdut di Depan Gedung DPR RI

"Emak-emak ini melakukan pembinaan atas berbagai macam produk yang didukung oleh desanya. Ini semua showroom (ruang pamer) ada di sini, sekaligus workshop (bengkel kerja) di sini. Inilah bentuk kreasi omak-omak," kata Djarot.

Dana Desa yang digelontorkan oleh pemerintah, katanya, tidak hanya berfokus pada pembangunan jalan di kampung-kampung. Buktinya, kerajinan tangan yang didatanginya mampu menggerakkan ekonomi riil.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Djarot mengimbau, ibu-ibu tidak mudah percaya isu-isu hasil provokasi pihak tak bertanggung jawab yang seolah membuat ketakutan masyarakat.

"Karena, Dana Desa ini bisa membuka lapangan kerja, lapangan kerja yang dibuka Dana Desa itu pasti padat karya. Dan, itulah membuka kesempatan kerja kepada warga desa, termasuk emak-emak untuk mendapatkan penghasilan tambahan," katanya.

"Inilah salah satu menjadi fokus dari Pak Jokowi, kerjanya nyata, yang lain masih wacana," ujarnya.

Bukti dana desa konkret dan memicu produktivitas. Ia berharap, kampanye tidak melulu mencari sensasi demi mendulang popularitas untuk pemilu sesaat. "Kalau sebelah itu hanya demi elektabilitas, ramai-ramai saja, hura-hura. Cuma wacana saja, tidak ada kerja nyata," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya