Timses Jokowi Anggap Kubu Lawan Mulai Siapkan Alasan untuk Kalah

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (ketiga kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menilai kecurigaan Partai Gerindra berlebihan dalam menyikapi penggunaan kotak suara 'kardus' oleh Komisi Pemilihan Umum.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, upaya mencari kesalahan itu sengaja disampaikan kepada publik untuk menggiring opini demi mempertanyakan kualitas dan independensi penyelenggaraan pemilu.

"Kami agak heran Gerindra ini bicara pemilu curang. Jadi rasanya mereka akan menyalahkan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin menang, dan mereka mulai mempersiapkan alasan-alasan untuk kalah sejak dari sekarang," kata Hasto di Parapat, Sumatera Utara, Senin 17 Desember 2018.

Aksi Perusakan Logistik Pilpres di Rusia, Kotak Suara Dibakar dan Disiram Cat

Menurut Hasto, partainya sejak awal juga sempat mempertanyakan niat KPU menggunakan kotak suara model seperti itu. Namun setelah mendapat penjelasan mengenai efisensi, mereka bisa menerimanya.

Di sisi lain, Hasto juga mendukung pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu menyinggung dugaan kecurangan pemilu di tahun 2009 tak berulang. Bukti sahih untuk menggugat hasil pemilu ialah dokumen C1 yang mesti dicermati oleh para saksi.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Komentar Hasto itu merespons pernyataan Wakil ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Ahmad Muzani. Muzani meminta KPU tidak menggunakan kotak suara 'kardus' untuk pemilu.

Hal yang disampaikan Muzani itu adalah respons Gerindra soal ramainya perbincangan di media sosial. Tak sedikit netizen yang khawatir akan keamanan data di dalamnya.

"Apakah memungkinkan dengan kardus, nyatanya cepat hancur. Usul tidak dengan kardus, kalau memungkinkan gunakan material selain kardus, lebih transparan," kata Muzani.

Pernyataan soal Muzani pun sempat mendapat tanggapan oleh salah satu koalisi pendukung pasangan petahana.

Anggota Komisi II DPR (F-PPP), Achmad Baidowi, menyarankan para elite partai pimpinan Prabowo Subianto itu tak berpura-pura. Menurutnya, perwakilan partai mereka, Ahmad Riza Patria, mengetahui bahwa penggunaan kotak suara kardus pernah dipresentasikan saat rapat dengan Komisi II. Riza hadir dan menjadi Wakil Ketua Komisi.

"Saat KPU menyimulasikan dua opsi kotak suara transparan dan hingga akhirnya mengerucut kepada karton kedap air semuanya sepakat tidak ada yang keberatan," kata Baidowi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya