Timses Jokowi Dukung Argumen KPU Pakai Kotak Suara Kardus

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di sela-sela di tengah kegiatan safari politiknya di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Minggu, 15 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menilai kubu oposisi yang menggulirkan polemik kotak kardus KPU hanya mencari-cari isu saja. Alasannya, menurut dia kubu oposisi juga ikut pembahasan saat kotak kardus itu disetujui di Komisi II DPR.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Hanya di tengah jalan kan rasanya mereka mencoba mencari isu-isu apa yang bisa dimainkan," kata Hasto di rumah Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 17 Desember 2018.

Hasto menjelaskan KPU juga sudah pernah menggunakan kotak kardus seperti itu. Dia mendukung argumen KPU bahwa kotak kardus lebih mudah didistribusikan dan efektif.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Ya yang ideal memang kotak besi kalau perlu, tetapi kita melihat sistem distribusinya, kemudian keterbatasan anggarannya kan kita juga ingin efektif. Apalagi tahun-tahun sebelumnya juga sudah dipakai kotak itu," ujar Hasto.

Mengenai pengawasannya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menilai semua pihak bisa sama-sama mengawasi. Dia mengatakan kubu sebelah tidak perlu merasa seperti sudah mau kalah.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Kalau kita memulai dengan prejudice, rasanya kok pihak sananya itu sudah seperti mau kalah saja," kata Hasto.

Sebelumnya, polemik kotak suara ini ramai dibicarakan di media sosial setelah kritikan dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mereka menyebut kotak suara dari kardus yang diusulkan KPU tidak kuat, mudah robek, dan tidak awet.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024