PPP Akui Bertanggung Jawab Jokowi Keok di Madura pada Pemilu 2014

Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy saat di Malang, Jawa Timur, Selasa, 18 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Partai Persatuan Pembangunan bertekad memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jawa Timur, terutama pulau Madura dan kawasan Tapal Kuda.

Khawatir Ada Aksi saat Putusan Sengketa Pilpres, TKN Siapkan Satgas Khusus

PPP mengakui Madura dan kawasan Tapal Kuda Jawa Timur sebagai wilayah yang relatif sulit ditaklukkan. Sebab, pada pemilu 2014, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla kalah di dua wilayah itu. Tetapi di sebagian besar wilayah lain di Jawa Timur, seperti pengalaman 2014, PPP optimistis Jokowi-Ma'ruf tetap unggul.

"Di Jatim ini yang masih jadi pekerjaan rumah kami, tim kampanye nasional maupun daerah adalah Madura dan Tapal Kuda. Selebihnya Mataraman, Malang, bukan sesuatu yang terlalu sulit. Insya Allah ini juga tidak akan sulit lagi. Super optimis Jatim minimal 70 persenlah [dimenangkan] Pak Jokowi," kata Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy di Malang, Selasa, 18 Desember 2018.

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Romi, panggilan akrabnya, baru saja pulang dari Madura. Ia bertemu dengan para kiai dan pimpinan PPP di pulau garam itu. Ia meyakinkan basis PPP untuk mendukung Jokowi. Sebab dalam pemilu 2014, PPP berada di posisi berseberangan dengan kubu Jokowi.

"Karena Pak Jokowi kalah di 2014 di Madura dan Tapal Kuda. Itu kan yang bekerja PPP juga pada waktu itu untuk mengadang," ujarnya.

Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah

Romi menekankan kepada seluruh kader dan pendukung PPP bahwa posisi partainya kini masuk dalam partai pengusung sekaligus Tim Kampanye Nasional. Maka tugas utamanya adalah memutar haluan dukungan masyarakat Madura dan kawasan Tapal Kuda dari pendukung Prabowo pada 2014 menjadi pendukung Jokowi pada 2019.

Selain itu, tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf terus mendekati beberapa kiai di Jawa Timur. Tugas penting dan mendesak ialah mengklarifikasi isu miring semacam tudingan bahwa Jokowi antek asing hingga Jokowi anti-Islam.

Romi mengaku sudah menjelaskan soal itu kepada sebagian kiai dan ulama di Madura. Dia mengklaim respons para tokoh masyarakat setempat itu cukup baik. "Alhamdulillah, para kiai para ulama menerimanya dengan sangat jernih dan terbuka," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya