Gerindra: Prabowo Pilih Berutang ke Rakyat, Bukan ke Pengusaha

Capres dukungan Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria menjelaskan kenapa calon presiden Prabowo Subianto meminta agar elit partai koalisinya ikut menyumbang. Menurutnya, rakyat saja menyumbang untuk kemenangannya, apalagi para elit partai.

Ganjar Tak Masalah Ketum PPP Hadir Silaturahmi dengan Kubu 02

"Prabowo ingin politik Indonesia tidak korup, kenapa korup? Karena korupnya ada ketidakadilan, karena ternyata yang biayai politik Indonesia itu orang-orang yang punya kepentingan, itu sumber masalahnya. Jadi orang yang nyumbang ingin ada imbal baliknya," kata Riza di gedung DPR, Selasa 18 Desember 2018.

Ia menambahkan karena sumber dana meminta timbal balik, maka terjadi korupsi. Solusinya sumbangan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

PPP Masih Gamang Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Koalisi Parpol Pemerintah

"Memang ini belum biasa di Indonesia, menyumbang untuk urusan kepentingan politik atau kampanye, tetapi Prabowo ingin biasakan hal itu, supaya pemimpin tidak berutang ke penguasa, pengusaha, tetapi berutang ke rakyat. Dia akan amanah, dan kembalikan dalam bentuk pembangunan," kata Riza.

Menurutnya, di banyak negara, pemilu memang dibiayai rakyat. Koalisi Prabowo Sandi pun sudah mendapatkan partisipasi sumbangan dari relawan dan kader.

Kubu Prabowo Sindir Megawati Tak Tepat Jadi Amicus Curiae di Sidang MK: Dia Pihak Berperkara

"Dari Gerindra kalau buat acara tak pernah diongkosin, dari mana? Dari mereka masing-masing. Kita partai yang bukan mengongkosi. Justru relawan, kader yang biayai sndiri, ikut nyumbang. Bahkan ojol luar biasa ikut nyumbang. Maka dia (Prabowo) ingatkan kembali agar para elit jangan kalah. Selama ini elit sudah nyumbang, tetapi ya ditingkatkan, kesadaran ditingkatkan," kata Prabowo.

Ia meminta agar elit partainya jangan diminta baru menyumbang. Karena itu kesadaran ditingkatkan. Ia mengakui logistik petahana lebih banyak.

"Kan petahana bagi-bagi proyek, kalau dikasih proyek nggak usah diminta pasti nyumbang, mudah-mudahan tidak ada yabg diancam, ditakut-takuti. Pasti nyumbang. Sementara kami di luar, siapa yang nyumbang? Yang nyumbang yang punya kesadaran, rakyat. Itu yang kami himpun. Namun sekalipun kami tidak disumbang taipan, rakyat menyumbang dan membantu kok," kata Riza.

Ia meminta agar dibandingkan perbedaan antusiasme kehadiran Prabowo-Sandi dan Jokowi-Maruf. Saat ada Prabowo-Sandi masyarakat antusias datang sendiri. Sementara Jokowi-Ma'ruf ruangan sepi.

"Mereka (partai koalisi) pasti ikut menyumbang. Bentuknya macam-macam, ada yang disampaikan langsung ke koalisi, ke partai, ada yang melalui caleg, kita bisa lihat partai masing, selama partai bergerak berarti ada kontribusi, biaya waktu dan tenaga, pasti membantu," kata Riza. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya