Putri Gus Dur Ingatkan Publik: Pemilu Bukan Pilih Nabi, Jangan Baper!

Putri presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Putri presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid, mengingatkan masyarakat agar menghindari politisasi agama dalam pemilu legislatif dan presiden tahun 2018.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

Inayah mewanti-wanti itu karena merasa prihatin atas maraknya ujaran kebencian di media sosial yang dipicu sentimen keagamaan berkaitan dengan pemilu.

“Saya mau bilang, kita ini mau pemilu: milih presiden, pilih wakil rakyat, pilih DPD; bukan lagi milih nabi, bukan lagi milih imam, bukan lagi milih Tuhan. Jadi enggak usah baper (bawa perasaan; sensitif) bawa agama dalam politik. Jadi politik, politik saja. Kita ngomongin negara, kok," katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 29 Desember 2018.

GP Ansor Bubarkan Pengajian Syafiq Basalamah, Tere Liye Semprot PBNU: Jangan Dikit-dikit Keberatan

Meski demikian, ia tidak mempermasalahkan bila agama dijadikan salah satu faktor untuk memilih presiden selama itu bukan politisasi. Tak menjadi masalah jika ada orang yang akan memilih berdasarkan kesamaan keyakinan agama dengan sang calon presiden. Tetapi bukan politisasi atau mengampanyekan calon tertentu dan menjelekkan kandidat lain berdasarkan sentimen agama.

Politik dan agama, katanya, merupakan dua hal yang harus dilihat secara berbeda dan tak perlu dijadikan bahan perang atau polemik di media sosial. “Jadi enggak usah baper juga kalau berantem-berantem di medsos, karena segitu keukeuh-nya kita mempertahankan calon yang kita anggap oke," ujarnya.

Kanye West Hampir Bangkrut Setelah Ujaran Kebencian pada Yahudi

Inayah meminta kedua pasangan capres dan cawapres serta para pendukungnya ikut menjaga kondusivitas dengan tidak membesar-besarkan isu agama. Program kerjalah yang mesti ditonjolkan oleh masing-masing pasangan kandidat beserta tim suksesnya. 

"Orang ini bukan urusan agama, kok. Ini, kan, politik. Ketika kita ngomongin politik, kita ngomongin kebangsaan, kenegaraan; kita ngomongin fungsi-fungsi negara. Jadi, suruh calonnya untuk membuktikan bahwa dia oke untuk dipilih. Jangan kita suruh buktiin ke mereka," katanya.

Pelajar Muslim India protes atas persekusi dan penghancuran rumah-rumah Muslim

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

India rata-rata mengalami hampir dua peristiwa ujaran kebencian anti-Islam per hari pada tahun 2023 dan tiga dari setiap empat peristiwa tersebut (atau 75 persen) te

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2024