- VIVA/ Reza Fajri.
VIVA - Langkah Komisi Pemilihan Umum memberikan kisi-kisi pertanyaan debat kepada calon presiden dan wakil presiden menuai kontroversi. Ketua KPU, Arief Budiman membantah apa yang dilakukan pihaknya sebagai pembocoran.
"Bukan membocorkan, KPU berikan kisi-kisi 20 pertanyaan," kata Arief di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 10 Januari 2019.
Arief menegaskan, kedua pasangan calon yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak mengetahui akan ditanyakan yang mana. Sehingga, mereka katanya bukan harus menghapalkan jawaban.
"Mereka tidak tahu yang akan ditanyakan pertanyaan nomor berapa. Mereka enggak tahu," ujar Arief.
Menurut Arief, yang harus dilakukan kedua pasangan calon adalah memahami tema debat pertama pada 17 Januari itu. Hal itu, untuk membuat debat jadi menarik.
"Jadi, mereka betul-betul harus memahami, bukan menghapalkan. Memahami persoalan terkait dengan hukum, HAM, korupsi, dan terorisme," ucap Arief.
Diketahui sesuai agenda, debat pertama akan digelar di Hotel Bidakara, pada Kamis pekan depan. Debat akan dimoderatori oleh dua jurnalis senior Ira Koesno dan Imam Priyono. (asp)