Jokowi: Jangan Menuduh Pak Prabowo

Debat Pertama Capres-Cawapres Pemilu 2019
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA - Debat perdana capres-cawapres 2019 mulai berjalan menarik. Hal itu karena kedua pasangan dipersilakan untuk saling menanggapi.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Dalam sebuah kesempatan, Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, menyebut bahwa kenyataannya sekarang hukum di Indonesia tumpang tindih. Karena itu, dia ingin mempercepat, membuat terobosan untuk mengatasinya salah satunya dengan melibatkan para pakar.

Prabowo juga menyebut bahwa banyak perlakuan yang tidak adil saat ini, juga pelanggaran HAM terhadap rakyat dari aparat penegak hukum. Padahal menyatakan pendapat itu dijamin undang-undang dasar.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Siapapun boleh menyatakan pendapat, ini yg kami mohon bapak perhitungkan, anak buah bapak berlebihan," kata dia.

Capres Nomor Urut 01, Jokowi, yang diberikan kesempatan untuk menjawab tentu saja tidak terima. Dia tidak sependapat dengan pernyataan kompetitornya tersebut.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Jangan menuduh seperti itu Pak Prabowo, karena kita ini adalah negara hukum, ada prosedur hukum, mekanisme hukum. Kalau ada bukti sampaikan ke aparat hukum," kata Jokowi ke Prabowo.

Mantan Wali Kota Solo itu juga menyindir kasus Ratna Sarumpaet yang sempat menghebohkan publik di tanah air beberapa waktu silam. Saat itu, Prabowo langsung menggelar konfrensi pers padahal apa yang disampaikan Ratna kemudian diketahui bohong alias hoax.

"Jangan sering grasa grusu. Jurkamnya Pak Prabowo, katanya dianiaya, mukanya babak belur, kemudian konferensi pers bersama-sama, ternyata operasi plastik. Ini negara hukum, kalau ada bukti silakan sesuai mekanisme hukum, laporkan, gampang sekali, negara hukum. Kenapa harus menuduh-nuduh seperti itu," tegas Jokowi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya