Tak Singgung Kasus Novel di Debat, Ini Alasan Prabowo

Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Dalam Debat Kandidat Capres-Cawapres, Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, tidak terlihat menyinggung kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Padahal, sebelumnya kasus Novel akan dijadikan senjata untuk melawan kubu Jokowi-Ma'ruf.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Cawapres RI nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, bahwa sebenarnya Ia telah menulis dalam catatannya untuk membahas kasus Novel. Sejumlah tim BPN Prabowo Sandi, seperti Sudirman Said, Dahnil Anzar Simanjuntak, dan lainnya, terus mengingatkan agar dirinya menyinggung kasus tersebut.

Namun, Sandi tak jadi menyinggung kasus itu. Sebab, Prabowo Subianto ingin dalam debat yang dibahas adalah hal yang  lebih esensial, sehingga mantan Danjen Kopassus itu tak ingin debat tersebut jadi ajang menjatuhkan rivalnya. Selain itu, pernyataan penutup juga disampaikan oleh Prabowo, sehingga Ia tak bisa menyampaikan hal itu.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Ada di note saya dan saya diingetin terus berkali-kali oleh Pak Dirman, Pak BW (Bambang Widjojanto), Mas Dahnil tapi saya sampaikan, Pak Prabowo yang akan menutup pembicaraan yang closing statement," kata Sandiaga di Jenggala, Jumat 18 Januari 2019

Sandi mengatakan, andai saja dirinya diberikan waktu 30 detik lagi, dirinya akan menyampaikan bahwa Prabowo-Sandi serius tangani kasus Novel dengan membentuk tim internal. Pemerintahan Prabowo-Sandi akan mengungkapkan kasus Novel Baswedan salam 100 hari kerja.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Tentang kasus Pak Novel Baswedan itu, kita sampaikan tentunya bukan pada kesempatan debat, tetapi pada nanti jika Allah SWT beri mandat akan kita jadikan program utama di program 100 hari," ujarnya. (asp)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024