Anak Buah Prabowo Heran Jokowi Tanya soal Internal Gerindra

Capres Pemilu 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Elite Gerindra masih heran dengan pertanyaan calon presiden petahana Joko Widodo soal keterwakilan perempuan di partai. Ketua DPP Gerindra Sodik Mujahid mengatakan, pertanyaan tersebut tak relevan disampaikan dalam forum debat capres-cawapres.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Membahas partai dalam konteks pilar politik nasional, tidak apa-apa ditanyakan dalam debat. Tapi membahas kebijakan internal partai termasuk soal kepengurusan suatu partai, tidak relevan. Itu hak AD/ART partai," kata Sodik saat dihubungi, Jumat 18 Januari 2019.

Ia mengkritik, tak bisa disamakan dengan mencari perempuan untuk dijadikan menteri. Sodik heran dengan cara Jokowi yang membanggakan punya sembilan menteri perempuan di Kabinet Kerja.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Sodik mendukung pernyataan Prabowo Subianto yang mengkritik Jokowi bangga dengan menteri perempuan di Kabinet Kerja.

"Gerindra paham dan komit pada masalah keterwakilan perempuan dan caleg Gerindra di atas ketentuan UU. Tapi, kata Prabowo tanpa mengurangi hak dan penghormatan pada perempuan, di atas soal gender adalah soal kemampuan dan kapasitas," kata Sodik.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Ia mengatakan, jangan karena kesetaraan gender, maka perempuan menjadi didahulukan. "Tapi jadi sumber masalah seperti wanita yang jadi menteri Jokowi," tutur Sodik.

Sebelumnya, dalam debat capres-cawapres perdana, Kamis malam, 17 Januari 2019, Jokowi melontarkan pertanyaan kepada rivalnya, Prabowo Subianto soal keterwakilan perempuan dalam kepengurusan Partai Gerindra. (art)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024