KPU Tak Larang Capres-cawapres Bawa Kertas Catatan Saat Debat

Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersama pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat pertama Pilpres 20
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA - Sejumlah pihak mengkritik adanya salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang membawa catatan kecil saat menjalani debat pemilihan presiden perdana pada 17 Januari 2019 lalu. Namun ternyata terkait catatan ini tidak dilarang oleh Komisi Pemilihan Umum.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Ketua Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman, mengatakan KPU tidak mengatur bagaimana cara kandidat menjawab pertanyaan dalam debat. Ketika paslon menjawab dengan membawa catatan, hal itu sah-sah saja.

"Ya tidak diatur, mau kandidat sambil baca jawabnya, sambil jalan-jalan jawabnya, langsung, spontan silakan saja. Enggak diatur," kata Arief usai rapat evaluasi debat perdana di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin malam 21 Januari 2019.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Dalam debat kedua nanti, kata Arief, paslon diberikan kebebasan untuk menyampaikan jawabannya. KPU berusaha memfasilitasi paslon agar dapat rileks dan menyampaikan jawaban terbaik.

"Misalnya, masih perlu nggak mereka podium, misalnya duduk saja pas ditanya, berdiri, terus dia lebih rileks jalan untuk eksplorasi, bukan hanya jawabannya tapi juga gayanya begitu," ujarnya.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Selain itu, untuk menambah rileks, suara pengingat batas waktu juga rencananya akan ditiadakan pada debat kedua nanti. Apabila telah merasa rileks, Arief meyakini, kedua paslon akan lebih semangat untuk lebih mengeksplorasi gagasannya.

"Kami akan olah itu bagaimana membuat kandidat ini rileks sehingga dia mampu menyampaikan pesan-pesannya lebih baik, detail, dan mendalam," lanjut Arief. (ren)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024