Puisi 'Doa Yang Ditukar' Fadli Dinilai Rendahkan Kiai Maimun

Kiai Maimun Zubair bersama Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Dok. PPP.

VIVA - Pimpinan Pondok Pesantren Roudlotul Hasanah Subang Jawa Barat, KH Muhammad Abdul Mu'min, menilai Wakil Ketua DPR Fadli Zon tak pantas mempolitisir doa ulama sepuh KH Maimun Zubair. Menurut Abdul Mu'min, Fadli tak menghormati Mbah Moen -sapaan Maimun Zubair- yang menyindirnya dalam sebuah puisi berjudul Doa yang Ditukar.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Rasulullah memerintahkan agar kita menghormati ulama, takdim kepada ulama, karena ulama adalah yang mengurus umat dan yang memerdekakan republik ini," kata Abdul Mu'min dalam pesan tertulisnya, Senin 4 Februari 2019.

Dia meminta para politisi tidak mempermainkan ulama terlebih dalam hal ini doa yang dipanjatkan oleh Kiai Maimun. Puisi yang dibuat oleh politikus Partai Gerindra itu disebut sudah merendahkan ulama dan pesantren. Ia menganggap kontestasi pilpres sudah menghilangkan nalar dan akal sehat seseorang.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Saya sudah baca puisi Fadli itu, dan isinya merendahkan ulama dengan mengatakan doanya ditukar. Para politisi jangan kurang ajar pada ulama. Pesantren itu sudah berumur ratusan tahun sementara politisi baru lahir kemarin sore," ujarnya.

Sebelumnya, Fadli membuat puisi bertajuk 'Doa yang Ditukar' menanggapi upaya meralat doa merujuk dukungan ke salah satu calon presiden. Doa Kiai Maimun ini dipanjatkan di Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, pada Jumat 1 Februari 2019.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Berikut penggalan kutipan puisi yang dibuat Fadli menyindir doa yang dibacakan Kiai Maimun:

"Doa sakral, kenapa kau tukar, direvisi sang bandar, dibisiki kacung makelar, skenario berantakan bubar, pertunjukkan dagelan vulgar. Doa yang ditukar, bukan doa otentik, produk rezim intrik, penuh cara-cara licik, kau penguasa tengik." (jhd)

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024