Ketua Umum Muhammadiyah: Politik Sekarang Membelah

Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, di forum Seminar Pra-Tanwir Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bantul, Senin, 11 Februari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA – Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, menilai pemilu presiden 2019 ibarat pertandingan sepakbola dengan dua klub besar bebuyutan, Barcelona melawan Real Madrid, yang dikenal juga El Clasico.

Proyek Kantor Prabowo di IKN Senilai Rp 1,7 Triliun Mulai Dilelang

Dia beralasan, pemilu 2019 seolah pemilu ulangan dari pemilu tahun 2019, karena dua calon presiden yang bersaing sama, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Rivalitas yang mengemuka sejak empat tahun silam itu kini seolah kian mempertegas sikap politik masyarakat pada dua kubu.

“Politik sekarang ini membelah, akibat dari dua pasangan yang ini ulangan dari periode yang lalu. Jadi kayak El Clasico. Karena El Clasico itu, lalu muara menang-kalahnya itu tinggi sekali," kata Haedar di forum Seminar Pra-Tanwir Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bantul, Senin, 11 Februari 2019.

Menteri PAN-RB Siapkan Formasi ASN di IKN Bagi Putra-Putri Asli Kaltim

Situasi keterbelahan itu, kata Haedar, menciptakan kecenderungan pemikiran kedua kubu bahwa kandidat yang mereka dukung harus menang dan jangan sampai kalah. Dampaknya ialah potensi permusuhan antaranggota masyarakat sehingga mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Muhammadiyah, dia mengklaim, mencoba mengajak masyarakat berpikir jernih dan demi keseimbangan baru. "Kembali pada ajaran agama yang mengajarkan kedamaian, persaudaraan, kebajikan, nilai-nilai amanah,” ujarnya.

Jokowi Ungkap Skandal Pencucian Uang Lewat Kripto hingga Rp 139T

Haedar mengingatkan pula, siapa pun pemenang pemilu presiden 2019 akan menghadapi tugas dan tanggung jawab yang berat. Nabi Muhammad, katanya, sudah mewanti-wanti kepada umatnya mengejar jabatan dapat merugikan diri sendiri manakala tak sanggup menanggung beban beratnya.

“Nabi bilang, 'Kalau engkau kejar jabatan itu, jabatan akan memlilit lehermu'. Itu cara Nabi memberikan pesan [bahwa] jabatan itu berat. Jangan gembira kita menang dan mengusahakannya itu seperlunya saja,” ujarnya.

Tim Hukum Prabowo Sebut Amicus Curiae MK Bentuk Intervensi Peradilan

Wakil Ketua Tim Hukum Prabowo-Gibran, Fahri Bachmid angkat bicara soal upaya berbagai pihak yang mengajukan diri sebagai amicus curiae, termasuk Megawati Soekarnoputri me

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024