KPU Kesulitan Mendata WNI di Luar Negeri

Gedung KPU Pusat.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi mengakui masih ada masalah terkait daftar pemilih Pemilu 2019 di luar negeri. Para WNI yang mempunyai hak pilih ini berada di 130 negara.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

"Sebagian besar karena kelengkapan dokumen," kata Pramono di gedung Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta, Rabu 13 Februari 2019.

Pramono mengungkapkan, KPU RI telah memerintahkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) melakukan upaya jemput bola ke tempat WNI di tiap negara.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"PPLN harus proaktif. Kalau ada pemilih yang pindah baik di satu negara, atau dari dalam negeri ke luar negeri, atau sebaliknya. Mereka harus lakukan pengurusan dokumen pindah memilih," paparnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Viryan Azis mengungkapkan, pencoblosan Pemilu 2019 di luar negeri akan dilakukan lebih dulu, dibandingkan pencoblosan di Indonesia yang akan dilakukan serentak pada 17 April 2019.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Early voting dilakukan pada rentang waktu 8-14 April. Di 130 Panitia Pemilihan Luar Negeri," kata Viryan di gedung KPU RI, Jakarta, Jumat 8 Februari 2019.

Viryan mengungkapkan, saat ini PPLN tengah bersiap melakukan rekrutmen penyelenggara pemilu di 130 negara, tempat komunitas warga negara Indonesia berada.

Untuk melayani WNI menyampaikan hak suaranya di Pemilu 2019, KPU menyiapkan tiga metode. Yang pertama dengan menggunakan pos.

"Untuk pos itu lebih awal dikirim surat suaranya. Untuk melayani pemilih yang jauh dari panitia pemilihan. Antara satu dengan lainnya terpisah," ujarnya.

Metode kedua dengan menggunakan kotak suara keliling. Petugas bersiap di lokasi dekat komunitas WNI tinggal, hal ini dilakukan untuk melayani WNI yang tinggal jauh dari KBRI atau KJRI.

Dan, metode ketiga dengan membuat TPS di kedutaan maupun KJRI. WNI yang tinggal dekat dengan lokasi TPS bisa langsung datang ke lokasi. "Tiga metode ini semangatnya menyesuaikan dengan kondisi WNI, para pemilih kita di luar negeri," ucapnya.

Dari data KPU ada 2.058.191 WNI yang mempunyai hak pilih di Pemilu 2019, dengan jumlah pemilih perempuan terbanyak sejumlah 1.155.464 dan 902.727 pemilih laki-laki. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya