Prabowo Paparkan Strategi Naikkan Gaji ASN, TNI dan Polri

Prabowo Subianto menyapa warga Blora, Jawa Tengah.
Sumber :
  • BPN Prabowo-Sandi

VIVA –  Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali berkeliling di Jawa Tengah, guna meraih simpatik masyarakat. Setelah berkunjung di Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara, hari ini Prabowo melakukan aktivitasnya untuk menyapa masyarakat Jawa Tengah di Kabupaten Blora.

Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat

Di Kabupaten Blora, Prabowo disambut oleh ratusan tokoh agama, tokoh masyarakat dan para purnawirawan TNI Polri yang tergabung dalam Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR).

Kepada ratusan warga Blora, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu memaparkan strategi dan cara untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Khususnya, para Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, Polisi, Jaksa, dan Hakim.

Petinggi PPP Minta Pimpinan Realistis Segera Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

"Saya akan menjaga kekayaan bangsa Indonesia. Dengan kekayaan itu, kita bisa memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia semuanya. Kita bisa perbaiki gaji-gaji pegawai negeri, gaji-gaji tentara, polisi, jaksa, dan hakim," kata Prabowo, Kamis 14 Februari 2019.

Prabowo menjelaskan bahwa saat ini, sudah banyak kebocoran anggaran negara yang hilang akibat maraknya praktik korupsi di lingkungan pemerintahan. Akibatnya, pembangunan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, belum dapat terwujud secara baik.

Pak Prabowo, Jangan Lupa Janjinya Bikin Indonesia Produksi Mobil dan Motor Sendiri

"Jika, saya menerima mandat sebagai Presiden, maka saya tidak akan mengizinkan koruptor-koruptor itu berada dalam pemerintahan Republik Indonesia," katanya.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu juga menjelaskan, dengan adanya penyelamatan sumber kekayaan negara yang dikelola dengan baik, maka kesejahteraan rakyat Indonesia dapat terwujud dengan baik juga.

Namun, lanjutnya, jika kesejahteraan dan kehidupan rakyat Indonesia, serta perangkat pemerintahan telah membaik, tetapi masih melakukan praktik korupsi, maka sanksi hukum tegas akan diterapkan.

"Jika kesejahteraan telah tercipta, maka jangan sampai hakim-hakim kita bisa disogok. Tetapi, kalau masih ada pejabat yang menerima sogokan, maka kami akan hukum kau seberat-beratnya," tegasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya