KPU akan Kurangi Jumlah Pendukung di Ruang Debat Capres

Debat Kedua Capres 2019
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA - Komisi Pemilihan Umum berencana mengurangi jumlah pendukung masing-masing pasangan capres-cawapres yang hadir di ruang debat Pemilu 2019 putaran ketiga. Usulan ini agar debat berjalan lebih kondusif tidak seperti debat putaran kedua pada hari Minggu lalu.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Usulan dari Bawaslu juga, tadi sudah disampaikan karena debat ini supaya bisa lebih tenang, lebih nyaman dan lebih fokus," kata Ketua KPU, Arief Budiman, di Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019.

Pengurangan diperkirakan hingga setengah dari total undangan yang selama ini diberikan pada masing-masing kandidat yang berjumlah 100 orang.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Jumlah pendukung diusulkan nanti dikurangi. Nanti jumlahnya ya kurang lebih 50-an saja dari masing-masing pasangan calon," kata Arief.

Sementara itu, Komisioner KPU Wahyu Setiawan menambahkan lembaganya tak hanya berencana mengurangi jumlah pendukung yang hadir di arena debat, KPU juga merencanakan tidak menyediakan arena nonton barang di luar gedung bagi pendukung, pasca adanya ledakan pada debat putaran kedua.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Sebab sebenarnya kegiatan nobar itu kan sudah dilakukan oleh kelompok masyarakat. Tanpa harus difasilitasi pun sebenarnya kelompok masyarakat itu sampai ke daerah sudah melakukan nobar itu. Sehingga sebenarnya tidak terlalu relevan kami melakukan fasilitasi kegiatan nobar di dekat area debat," katanya.

Namun menurutnya, usulan tersebut belum diputuskan dan masih akan dikaji bersama Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. (ase)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024