Sekjen Berkarya: DPT yang Telah Ditetapkan Masih Tumpang Tindih

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dalam diskusi di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Sekjen DPP Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso mengatakan, dalam Daftar Pemilih Hasil Tetap Hasil Perbaikan ke-2 atau DPTHP-2 Pemilu 2019 yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum, masih terdapat banyak data yang tumpang tindih dan tidak valid.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Priyo mengatakan, hal tersebut diketahui berdasarkan penelusuran dari tim IT pihaknya.

"Setelah kami telusuri, kami beruntung ada tim IT yang berpengalaman dan canggih, DPT yang terakhir diumumkanpun, DPTHP-2 yang berjumlah 192 juta sekian, itu setelah kita telusuri masih ada banyak tumpang tindih dan data invalid yang angkanya mencengangkan," kata Priyo dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya, di d'consulate resto & lounge di Jakarta Pusat, Sabtu 23 Februari 2019.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Priyo mengatakan, jumlah data yang invalid mencapai jutaan. Namun, Pria yang merupakan bagian dari BPN Prabowo-Sandi ini enggan mengungkap berapa jumlah data yang mencengangkan tersebut.

"Saya enggak akan sampaikan sekarang, karena angkanya melebihi dari sekian juta, ini mencengangkan. Padahal, ini sudah mencoba disisir dari beberapa lini," kata Priyo

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Menurut Priyo, pihaknya akan segera mengonfirmasi terkait hal ini kepada KPU. Sebab, ini harus segera diatasi. Jika tidak, terkait data ini akan menimbulkan kekisruhan.

"Karena, ini akan menimbulkan kekisruhan, jika tak ditangani secara awal. Data ini masih akan kita konsultasikan temuan ini, termasuk konkretnya berapa kepada KPU," ujarnya. (asp)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024